Masih ingat dengan tarawih kilat di Blitar? Tarawih 23 rakaat yang tidak sampai 10 menit.
Tarawih kilat tersebut rutin digelar di Ponpes Mambaul Hikam, Desa Mantenan, Kecamatan Udanawu, Kabupaten Blitar. Seperti pantauan detikJatim di lokasi, Kamis (14/4/2022) malam.
Ponpes tersebut selalu semarak setiap malam sepanjang Ramadan. Yang mengikuti salat tarawih kilat tak hanya para santri. Banyak warga sekitar bahkan dari luar Blitar yang ikut menunaikan salat sunah tersebut.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Saking banyaknya jemaah tarawih kilat, pihak ponpes sampai menggelar alas di luar masjid. Jemaah tarawih rata-rata mencapai 1.500 orang setiap malam.
Menjelang lebaran, jemaah akan tambah banyak. Karena warga di sekitar ponpes sudah banyak yang pulang dari perantauan.
"Karena di sini lebih cepat, 23 rakaat gak sampai 10 menit. Itu saja sih alasannya kenapa ikut tarawih di sini. Kalau tempat lain kan lebih lama. Untuk sunah dan rukun salat sama sih. Cuma sini lebih cepat saja," kata Muhammad Asrofi, jemaah tarawih kilat.
Pengasuh Ponpes Mambaul Hikam, KH Dliya'uddin Azzamzammi mengatakan, meski ditunaikan secara kilat, tarawih tersebut tidak mengurangi rukun atau syarat salat. Atau keluar dari syariat Islam.
Menurutnya, bacaan wajib dalam salat tetap terbaca, serta tumaninah. Tumaninah merupakan diam sejenak setelah setiap gerakan salat. Waktu diam tersebut minimal cukup untuk melafalkan 'subhanallah'. Baik secara lisan maupun dalam hati.
"Ya yang salat tarawih di sini sudah menetapi kalau syarat salat sampai rukunnya sudah terlaksana semua," kata KH Dliya'uddin.
(sun/sun)