Ayam Goreng Bawa Petaka Satu Keluarga di Jombang hingga Anak Meninggal

Ayam Goreng Bawa Petaka Satu Keluarga di Jombang hingga Anak Meninggal

Tim detikJatim - detikJatim
Rabu, 13 Apr 2022 10:54 WIB
Satu keluarga keracunan makanan di Jombang diduga karena memakan ayam goreng.
Sekeluarga keracunan di Jombang diduga menyantap ayam goreng (Foto: Enggran Eko Budianto/detikJatim)
Jombang -

Tak ada yang menyangka, ayam goreng yang disantap satu keluarga warga Dusun Grudo, Desa Madiopuro, Sumobito, Jombang ini justru membawa petaka. Sekeluarga ditambah satu orang tukang bangunan tetangga diduga keracunan ayam goreng ini.

Dalam kejadian ini, satu anak di keluarga itu meninggal. Mirisnya, sang ibu yang memasak ayam goreng, yang menemukan putrinya meninggal.

Berdasarkan data yang dihimpun polisi, peristiwa itu bermula pada Jumat (8/4/2022) sekitar pukul 16.00 WIB. Kapolsek Sumobito AKP Miftakhul Amin menjelaskan hari itu Sujik Mustiari (33) sang ibu membeli daging ayam potong dari pedagang keliling.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Namun, ibu dua anak itu tidak menyimpan daging ayam itu di lemari pendingin. Dua hari kemudian tepatnya pada Minggu (10/4) sekitar pukul 15.00 WIB, Sujik baru memasak daging ayam itu dengan cara digoreng.

Perempuan itu pun menyajikan ayam goreng itu makan bersama di rumahnya sekitar pukul 16.00 WIB. Ada 6 orang yang saat itu memakan masakan Sujik. Yakni suaminya, Slamet M Yusuf (33), dua anaknya: Mareta Putri Regina (13) dan Savara Malikha Bilqis (6), bapak mertuanya Asmiadi (79), dan tetangganya yang bekerja memperbaiki teras rumah Sutaji (47).

ADVERTISEMENT

"Sutaji ikut makan bersama karena bekerja memperbaiki teras rumah korban," kata Amin kepada detikJatim, Rabu (13/4/2022) malam.

Menurut keterangan petugas surveilans Puskesmas Sumobito, Sujik sekeluarga mengalami mual, muntah, pusing, dan diare hari itu juga setelah magrib. Sedangkan menurut Amin, Sutaji mengalami mual, muntah, dan diare sejak Senin (11/4) sekitar pukul 12.00 WIB.

Amin menjelaskan, saat itu para korban tidak mengira telah keracunan. Mereka hanya minum obat dan istirahat di rumah masing-masing. Sampai keesokan harinya, Selasa (12/4) Bilqis putri sulung pasangan Slamet dan Sujik ditemukan dalam keadaan meninggal.

Saat itu Selasa sore sekitar pukul 16.00 WIB. Sujik sendiri, Ibu Bilqis hendak membangunkan putrinya.

"Jam 4 sore itu ibunya membangunkan putrinya tapi tidak bangun-bangun. Saat dipeluk kondisinya sudah kaku, sudah dalam keadaan meninggal," kata Amin.

Jenazah Bilqis telah dimakamkan di pemakaman umum Dusun Grudo Selasa malam itu juga sekitar pukul 19.00 WIB. Selanjutnya, Sujik, Slamet, dan Mareta yang masih kurang sehat menjalani perawatan di PKU Muhammadiyah Mojoagung. Sementara Asmiadi dirawat di RSUD Jombang.

"Sutaji menjalani perawatan di rumah saja, tidak di rumah sakit maupun di puskesmas," kata Amin.

Polisi menduga ayam goreng yang dimakan keenam orang itu yang menjadi penyebab keracunan. Untuk memastikannya, tim surveilans Puskesmas Sumobito telah mengambil sampel tulang ayam dan muntahan korban untuk diteliti di laboratorium.

Selain itu, polisi juga akan menggali keterangan dari pedagang keliling yang menjual daging ayam kepada Sujik.

Tidak hanya itu polisi juga berniat melakukan autopsi terhadap jenazah Bilqis menunggu persetujuan keluarga serta hasil penyelidikan tentang ada atau tidaknya indikasi tindak pidana.

"Kami minta persetujuan keluarga korban dulu. Kalau ada unsur pidana, kami autopsi. Kalau tidak, itu hanya kelalaian keluarga, mungkin bisa dianggap sebagai musibah," imbuh Amin.

Menurut Amin, keracunan 6 orang tersebut diduga akibat ayam goreng yang mereka makan. Daging ayam potong itu dibeli Sujik dalam kondisi mentah dari pedagang keliling pada Jumat (8/4) sekitar pukul 16.00 WIB.

"Daging ayam potong itu tidak disimpan di pendingin makanan. Baru dimasak Minggu sekitar jam 3 sore dengan cara digoreng," ujarnya.

Untuk memastikan penyebab keracunan satu keluarga itu, polisi bekerja sama dengan tim surveilans Puskesmas Sumobito Jombang mengambil sampel dari rumah korban. Sampel itu dibawa ke laboratorium untuk diteliti.

"Sampel berupa muntahan korban dan tulang-tulang ayam yang kami ambil dari tempat sampah di dapur rumah korban," tandas Amin.




(hil/fat)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads