.webp)
Satu keluarga warga Dusun Grudo, Desa Madiopuro, Sumobito, Jombang ditambah satu orang tukang diduga keracunan makanan. Satu orang anak meninggal. Penyebab keracunan ini diduga ayam goreng yang mereka makan.
Total ada 6 orang korban keracunan makanan ini. Nahas, satu di antara korban yang masih berusia 6 tahun meninggal. Polisi mencurigai ayam goreng menjadi penyebab keracunan tersebut.
Satu keluarga keracunan itu terdiri dari pasangan suami istri Slamet M Yusuf (33) dan Sujik Mustiari (33), dua anak mereka Mareta Putri Regina (13) dan Savara Malikha Bilqis (6), serta ayah Slamet, Asmiadi (79). Satu orang lainnya adalah Sutaji (47) warga setempat yang sedang bekerja membenahi teras rumah keluarga itu.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Berdasarkan keterangan Sutaji, ia ikut makan bersama keluarga Slamet pada Minggu (10/4/2022) sekitar pukul 16.00 WIB. "Keterangan saksi korban (Sutaji) dia makan bersama keluarga Slamet. Menunya nasi dengan lauk ayam goreng," kata Kapolsek Sumobito AKP Miftakhul Amin kepada detikJatim, Rabu (13/4/2022).
Amin menjelaskan, Sutaji mengalami mual, muntah dan diare sejak Senin (11/4) sekitar pukul 12.00 WIB. Sedangkan informasi dari petugas surveilans Puskesmas Sumobito, Slamet sekeluarga mengalami muntah, diare dan pusing sejak Minggu (10/4) malam.
 Satu keluarga keracunan makanan di Jombang Foto: Enggran Eko Budianto/detikJatim |
Puncaknya pada Selasa (12/4) sekitar pukul 16.00 WIB. Bilqis ditemukan meninggal. Pasca meninggalnya bocah berusia 6 tahun ini, Slamet sekeluarga pun menjalani perawatan di PKU Muhammadiyah Mojoagung dan RSUD Jombang.
Menurut Amin, keracunan 6 orang tersebut diduga akibat ayam goreng yang mereka makan. Daging ayam potong itu dibeli Sujik dalam kondisi mentah dari pedagang keliling pada Jumat (8/4) sekitar pukul 16.00 WIB.
"Daging ayam potong itu tidak disimpan di pendingin makanan. Baru dimasak Minggu sekitar jam 3 sore dengan cara digoreng," ujarnya.
Untuk memastikan penyebab keracunan satu keluarga itu polisi bekerja sama dengan tim surveilans Puskesmas Sumobito mengambil sampel dari rumah korban. Sampel itu dibawa ke laboratorium untuk diteliti.
"Sampel berupa muntahan korban dan tulang-tulang ayam yang kami ambil dari tempat sampah di dapur rumah korban," tandas Amin.
(dpe/iwd)
