Operasional Perahu Tambang Disetop Usai Satu Keluarga Tercebur Sungai Brantas

Operasional Perahu Tambang Disetop Usai Satu Keluarga Tercebur Sungai Brantas

Enggran Eko Budianto - detikJatim
Minggu, 10 Apr 2022 08:36 WIB
Satu keluarga di Jombang tercebur ke Sungai Brantas saat menyeberang dengan Perahu Tambang
Lokasi perahu tambang (Foto file: Enggran Eko Budianto/detikJatim)
Jombang -

Polisi menghentikan operasional perahu tambang di jalur penyeberangan tempat terjadinya satu keluarga tercebur ke Sungai Brantas Sabtu (9/4/2022). Polisi memasang garis polisi di akses masuk ke perahu tambang dermaga Desa/Kecamatan Megaluh, Jombang.

Selain itu, perahu tambang yang biasa untuk mengangkut orang dan sepeda motor ini dilarang beroperasi.

"Perahu tambang kami hentikan," kata Kapolsek Megaluh, AKP Soesilo kepada wartawan di lokasi, Minggu (10/4/2022).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Perahu tambang ini dikemudikan Nasrulloh (46) dengan keneknya, Agus (56). Keduanya warga Plandaan, Jombang. Sehari-hari, mereka melayani penyeberangan Sungai Brantas dari Desa Gebangbunder, Plandaan ke Desa/Kecamatan Megaluh.

Saat insiden sekeluarga tercebur ke Sungai Brantas terjadi, perahu tambang ini mengangkut 8 sepeda motor dan penumpang. Soesilo menilai, perahu ini tidak memenuhi syarat keamanan. Karena perahu tidak mempunyai pembatas untuk mencegah sepeda motor maupun penumpang terjungkal ke sungai.

ADVERTISEMENT

"Keamanannya belum memenuhi syarat, tidak ada pembatasnya. Seharusnya paling tidak ada pelampung dan pembatas. Sehingga saat terjadi apa-apa masih terhambat," jelasnya.

Ke depan, kata Soesilo, pihaknya akan menertibkan semua perahu tambang yang beroperasi di wilayah Megaluh. Perahu yang tidak memenuhi syarat keamanan akan dilarang beroperasi.

Mohamad Iswahyudi (29) bersama istrinya, Imroatul Azizah (28) dan anaknya berinisial MNF (8) naik perahu tambang dari Desa Gebangbunder, Plandaan, Jombang untuk menyeberangi Sungai Brantas.

Satu keluarga asal Desa Banjardowo, Kecamatan Jombang ini naik ke perahu yang dikemudikan Nasrulloh (46), warga Plandaan dengan tetap menunggangi sepeda motor Honda Vario.

Saat perahu tambang berjalan, sepeda motor yang ditunggangi ketiga korban dalam kondisi idling stop. Yaitu mesin sepeda motor mati sementara, tapi kontak masih posisi menyala. Sehingga mesin sepeda motor akan otomatis menyala saat gas ditarik.

Begitu akan sampai di dermaga Desa/Kecamatan Megaluh, Jombang sekitar pukul 16.00 WIB, anak korban tanpa sengaja menarik gas sepeda motor matic tersebut. Sehingga mesin sepeda motor langsung menyala dan berjalan sehingga mereka terjun ke Sungai Brantas.

Posisi perahu tambang saat itu sekitar 10-15 meter dari dermaga. Beruntung anak korban bisa diselamatkan operator perahu tambang. Namun, Azizah ditemukan tewas di Sungai Brantas oleh warga sekitar. Sedangkan Iswahyudi masih hilang.




(fat/fat)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads