.webp)
Saat bulan ramadan, banyak hal yang menjadi keraguan orang yang berpuasa. Misalnya mencicipi makanan dalam keadaan puasa. Jika dilakukan, apakah puasanya dianggap sah? Dan bagaimana hukum mencicipi makanan saat puasa?
Hal itu dijelaskan Kasi Penerangan dan Penyuluhan Agama Islam Kanwil Kementerian Agama Jawa Timur (Kemenag Jatim), H AW Evendi Anwar. Menurut dia, tidak masalah jika mencicipi makanan saat berpuasa. Namun, ada rambu-rambu yang perlu diperhatikan.
"Kalau mencicipi makanan di ujung lidah, lalu langsung diludahkan enggak apa-apa, tidak membatalkan puasa," ujar Evendi saat dihubungi detikJatim, Kamis (7/4/2022).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Evendi mengatakan makanan yang dicicipi tidak boleh sampai ke rongga mulut. Sebab, itu bisa membatalkan puasa.
"Mencicipi ya hanya di lidah, kalau sampai ke rongga mulut ya bisa batal. Itu ada penjelasan fiqihnya di Kitab Fathul Mu'in karangan Ahmad Zainuddin Alfannani," imbuh dia.
Menurut Evendi, mencicipi makanan (hanya di ujung lidah) saat berpuasa harus untuk sebuah tujuan. Yakni memastikan makanan yang dimasak telah layak konsumsi.
"Kalau tidak dicicipi (Di ujung lidah) ya kasian orang yang akan makan, khawatir ada risiko makanannya enggak enak. Kalau makanan enggak enak karena enggak dicicipi dulu, malah enggak ke makan," tutur alumnus Institut Agama Islam Negeri Sunan Ampel (sekarang UINSA) itu.
Karenanya, dia sangat menganjurkan agar orang yang memasak bisa mencicipi makanan terlebih dahulu. Untuk menghindari risiko mubazir.
"Kalau mubazir dan disia-siakan makanan itu karena enggak enak, ya malah dosa. Jadi sebaiknya memang dicicipi tapi hanya di ujung lidah," tandasnya.
(hse/fat)
