Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Uno menghadiri Festival Kuliner 1001 Bebek di depan Pendapa Agung Bangkalan bersama Wakil Gubernur Jawa Timur Emil Elistianto Dardak. Di lokasi itu Sandi memakai Tongkos yakni topi khas Masyarakat Bangkalan yang dia dapat dari panitia.
Salah satu pengrajin Tongkos Rimbi Ari Raja menjelaskan bahwa Tongkos memiliki makna filosofi kesetiaan. Tongkos menjadi tradisi dimulai dari warisan Pangeran Cakraningrat V kepada anaknya.
"Jadi waktu itu Pangeran Cakraningkat V memberikan warisan kepada anaknya. Saat ditanya warisannya apa? Beliau menunjuk hewan laut yakni belangkas," ujarnya, Kamis (31/3/2022).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Simbol kesetiaan belangkas itulah yang kemudian diabadikan menjadi Tongkos sebagai topi khas masyarakat Bangkalan yang dipakai sehari-hari.
Hewan belangkas hanya menikah satu kali seumur hidup. Karena itu simbol silang pada topi Tongkos menjadi simbol kesetiaan.
"Jadi masyarakat Bangkalan menggunakan Tongkos ini sebagai simbol kesetiaan. Artinya, dengan kesetiaan mampu membangun Bangkalan menjadi lebih baik," ujarnya.
Festival 1001 Bebek Bangkalan tidak hanya menghadirkan kudapan khas Bangkalan tapi juga beragam kerajinan dari berbagai UMKM yang ada di Bangkalan.
Tidak hanya menikmati kudapan berbahan bebek, ketika rombongan Menparekraf ini pertama kali datang di lokasi ada tarian khas Bangkalan yakni tari 'Ngambe Tamoy' yang menyambut mereka.
Sebelumnya, Menparekraf Sandiaga Uno memang dijadwalkan membuka dan mempromosikan Festival Kuliner 1001 Bebek di Bangkalan pada Kamis malam.
Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Bangkalan Mohammad Hasan Faisol mengatakan bahwa di festival itu akan disajikan puluhan jenis masakan berbahan dasar bebek.
"Seperti yang kita tahu, kekayaan kuliner berbahan dasar bebek di Bangkalan cukup banyak. Bahkan olahannya beragam. Itu yang akan kami pamerkan nanti," kata Hasan.
Ia menilai, keragaman jenis kuliner itu lah yang menarik minat Sandiaga datang ke Bangkalan dan mempromosikan berbagai makanan khas Bangkalan.
"Selain olahan bebek, kami memiliki banyak olahan khas lainnya yakni tajin sobih, soto, sate, nasi serpang, topak ladeh, dan masih banyak makanan khas lainnya," ujarnya.
(dpe/iwd)