Manajer Humas PT KAI Daop 7 Madiun, Ixfan Hendriwintoko membenarkan terkait rencana relokasi jalur. Menurutnya relokasi ini dilakukan demi kenyamanan pengguna jalan.
"Memang mengenai relokasi akses jalur rel yang menuju ke terminal BBM Kota Madiun karena rawan Kecelakaan. Untuk kelancaran lalu lintas keselamatan bagi pengguna jalan karena di rel serong itu dari pantauan banyak pengguna jalan yang jatuh ada yang sampai luka," ujar Ixfan, Senin (28/3/2022).
Tak hanya rawan kecelakaan, lanjut Ixfan, jalur khusus kereta BBM ini juga sangat padat. Dalam sehari, jalur itu bisa dilalui kereta hingga 70 pergerakan dan mengalami buka tutup jalan hingga 64 kali yang mengakibatkan kemacetan pada jam-jam sibuk.
"Lalu lintas cukup padat (kereta BBM) dari Deli Pertamina. Karena ada sekitar 70 pergerakan langsiran dari stasiun menuju juritan, kemudian dari juritan menuju BBM Pertamina itu ada sekitar 70 gerakan," papar Ixfan.
"Kemudian petugas perlintasan kami yang memonitor jalan perlintasan melakukan buka tutup buka tutup kurang lebih sebanyak 64 kali. Di situ pergerakan dari stasiun menuju BBM Pertamina itu butuh waktu PP itu sekitar 40 menit. Bisa dibayangkan saat jam sibuk pagi dan sore sering macet," imbuhnya.
Wali Kota Madiun, Maidi mengaku wacana terkait relokasi rel kereta telah disampaikan ke Wakil Menteri II Kementerian BUMN, Kartika Wirjoatmodjo. Itu ia sampaikan saat melakukan kunjungan ke PT INKA pada beberapa waktu lalu.
Dari penyampaian ini, lanjut Maidi, pihak-pihak terkait telah membuat kesepakatan bersama. Dalam kesepakatan ini yang terlibat yakni PT KAI, PT INKA, Pertamina dan Pemkot Madiun.
"Telah terdapat kesepakatan untuk jalur rel tersebut dipindahkan melalui titik yang lain. Memang ada keluhan dari masyarakat terkait rel serong itu (depan INKA) rawan terjadi kecelakaan sepeda motor dan sudah kita sampaikan ke kementerian BUMN. Alhamdulillah ada kesepakatan untuk memindahkan jalur lewat belakang," tutur Maidi.
Menurut Maidi, dalam pelaksanaan pemindahan jalur kereta BBM Pertamina ini, pihaknya mempersilahkan tanah aset Pemkot Madiun untuk dimanfaatkan sebagai jalur baru. Dengan demikian masalah kerawanan kemacetan dan kecelakaan di Jalan Yos Sudarso akan bisa diminimalisir.
"Seperti diketahui, kalau hujan sedikit sering menjatuhkan pengendara karena licin. Kalau itu dipindahkan melewati titik lain, insiden bisa diminimalkan," tandas Maidi.
(abq/iwd)