Longsor menutup jalur Pacitan-Ponorogo. Kejadian itu pun membuat pengguna jalan menuju kedua arah terhenti.
Satu di antara pengguna jalan yang tertahan adalah Kepala Diskominfo Pacitan Bambang Marhaendrawan. Ia mengaku telah menunggu 3 jam lebih.
"Berhenti di Gemaharjo sejak maghrib tadi," ujar Bambang dihubungi detikJatim, Sabtu (26/3/2022) malam.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Antrean parkir panjang di Gemaharjo baik kendaraan pribadi maupun angkutan logistik," paparnya.
Baca juga: Jalur Pacitan-Ponorogo Tertutup Longsor |
Bambang sendiri bermaksud pulang ke Pacitan usai menghadiri Peringatan Hari Pers di Lamongan. Setibanya di perbatasan Pacitan, ia menerima kabar terjadi longsor.
Bambang pun memutuskan menepikan kendaraan bersama puluhan pengguna jalan lain. Pejabat yang baru sepekan dilantik itu terus mencari informasi terkait jalur alternatif yang dapat dilewati.
Sejauh ini, lanjut Bambang, ada dua jalan alternatif dari arah Ponorogo menuju Kota 1001 Gua. Yaitu Binade-Montongan-Wonokarto. Jalur lainnya Tahunan-Watupatok-Bandar.
"Ini saya on the way Pacitan melalui Tahunan-Watupatok-Bandar, lanjut ke Kota Pacitan," imbuh Bambang seraya menjelaskan jalur hanya ideal dilalui kendaraan kecil.
"Memang jalurnya memutar. Jadi jarak dan waktunya bertambah. Tapi lumayan masih ada (jalan) alternatif," tambahnya.
Sebelumnya Longsor terjadi di jalur Pacitan-Ponorogo. Ini menyusul hujan deras yang mengguyur kawasan itu sejak pukul 15.00 WIB. Peristiwa itu pun membuat lalu lintas kedua arah terhenti.
Informasi dihimpun sedikitnya ada dua titik gunturan yang menutup jalan raya. Masing-masing di ruas Desa Ploso, Kecamatan Tegalombo, Pacitan dan Tangkeban, Kabupaten Ponorogo.
"Ketinggian longsoran mencapai 2 meter dengan panjang sekitar 6 meter. Jadi pejalan kaki saja ndak bisa lewat," kata Jatmiko, personel Kecamatan Tegalombo kepada detikJatim.
(dpe/fat)