Aksi Siti Makrifah alias Rifa (19) menabrakkan diri ke kereta api (KA) hingga tewas meninggalkan duka mendalam bagi suaminya, M Agus Arifin (24). Terlebih lagi, rumah tangganya dengan korban baru berjalan sekitar 3 pekan.
Masih lekat di kepala Agus memori saat kebersamaan mereka. Dia mengaku sangat terpukul kehilangan sosok istri yang dikenalnya 6 tahun ini.
"Almarhum (Rifa) sama-sama keras kepalanya dengan saya, ibaratnya susah diatur," kata Agus kepada detikJatim, Jumat (25/3/2022).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Agus mengenal Rifa melalui medsos. Mereka lantas menjalin hubungan asmara sejak 2016. Saat itu, Agus baru saja tamat SMA.
Setelah sekitar 6 tahun berpacaran, Agus dan Rifa akhirnya menikah tiga minggu lalu. Sehari setelah menikah, buruh pabrik kerupuk ini memboyong Rifa tinggal bersama orang tuanya di Dusun Kwadungan, Desa Badas, Sumobito, Jombang.
Menurut Agus, rumah tangganya dengan Rifa selama ini berjalan tanpa masalah berarti. Ia mengaku sangat mencintai istrinya tersebut. Sejak menikah, ia melarang almarhumah untuk bekerja.
Karena semasa lajangnya, Rifa bekerja di warung gado-gado dan es kelapa muda di Kediri. Agus menafkahi istrinya itu dengan bekerja menjadi buruh pabrik kerupuk di Desa Badas, Sumobito.
"Dia sayang dengan saya. Saya juga benar-benar sayang dengan almarhum," terang Agus.
Agus tak menyangka istrinya nekat mengakhiri hidup dengan menabrakkan diri ke KA di Jombang. Karena selama ini, rumah tangganya dengan Rifa baik-baik saja. Mendiang istrinya itu juga tidak mempunyai masalah dengan keluarga di Jombang maupun Kediri.
"Saya tidak menyangka almarhum sampai berbuat seperti itu," tandasnya.
Sebelum tewas, Rifa pamit ke suaminya untuk pergi Kediri karena ada acara dengan teman-temannya. Perempuan asal Desa Bringin, Badas, Kabupaten Kediri berangkat seorang diri mengendarai sepeda motor Suzuki Satria F nopol S 5545 Z milik suaminya pada Selasa (22/3) sekitar pukul 07.00 WIB.
Malam harinya, Rifa menyampaikan kabar kepada suaminya bahwa dirinya menginap di rumah orang tuanya karena hujan. Sehingga ia tidak bisa langsung pulang ke Jombang. Namun, Rifa tidak pernah mampir ke rumah orang tuanya.
Rifa datang seorang diri ke Dusun Subentoro, Desa Sumbermulyo, Jogoroto, Jombang pada Rabu (23/3) petang. Korban memarkir sepeda motor suaminya di tepi jalan yang sepi. Jalan tempat Rifa berhenti bersebelahan dengan jalur KA.
Tempat ini lumayan jauh dari permukiman penduduk, yakni sekitar 300 meter. Sekitar pukul 18.10 WIB, KA Bima melintas dari arah Surabaya ke Jakarta atau dari timur ke barat.
Saat KA sudah dekat, Rifa melompat ke rel. Sehingga tubuhnya tertabrak KA tersebut. Korban tewas seketika dengan kondisi mengenaskan di lokasi. Sampai saat ini, penyebab Rifa nekat mengakhiri hidup masih menjadi teka-teki.
Informasi dalam artikel ini tidak ditujukan untuk menginspirasi kepada siapapun untuk melakukan tindakan serupa. Bagi Anda pembaca yang merasakan gejala depresi dengan kecenderungan berupa pemikiran untuk bunuh diri, segera konsultasikan persoalan Anda ke pihak-pihak yang dapat membantu seperti psikolog, psikiater, ataupun klinik kesehatan mental.
(hil/iwd)