Teka-teki Pengantin Baru Tabrakkan Diri ke Kereta Api Hingga Tubuhnya Hancur

Teka-teki Pengantin Baru Tabrakkan Diri ke Kereta Api Hingga Tubuhnya Hancur

Tim detikJatim - detikJatim
Jumat, 25 Mar 2022 06:31 WIB
tewas tertabrak kereta
Jenazah korban dievakuasi (Foto: Enggran Eko Budianto)
Jombang -

Seorang perempuan 19 tahun menabrakkan diri ke kereta api yang sedang lewat di Desa Sumbermulyo, Jogoroto, Jombang pada Rabu (23/3). Akibatnya sudah bisa ditebak, perempuan itu tewas di lokasi dengan kondisi mengenaskan. Tubuhnya hancur dan tercerai berai.

Korban adalah Siti Makrifah (19), warga Desa Bringin, Badas, Kediri. Kematian korban masih menjadi teka-teki. Belum tahu apa motif korban bunuh diri.

Warga setempat, Subianto (32) mengatakan, korban datang seorang diri mengendarai sepeda motor Suzuki Satria F nopol S 5545 Z. Sampai di Dusun Subentoro, Desa Sumbermulyo, korban berhenti dan memarkir sepeda motornya di tepi jalan.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Jalan tempat korban berhenti bersebelahan dengan jalur KA. Sekitar pukul 18.10 WIB, KA Bima melintas dari timur ke barat atau dari arah Surabaya ke Jakarta.

"Korban sendirian, saat kereta datang, motornya ditinggal, lalu lari menuju kereta," kata Subianto kepada wartawan di lokasi, Rabu (23/3/2022).

ADVERTISEMENT

Kapolsek Jogoroto AKP Darul Huda mengatakan korban sendiri diketahui sudah bersuami. Dia tinggal bersama suaminya M Agus Arifin di Kwadungan, Desa Badas, Sumobito, Jombang.

"Korban baru menikah tiga minggu, dia tinggal dengan suaminya," kata Darul.

Darul menjelaskan, korban tidak dalam kondisi hamil. Menurut dia, selama ini korban tidak mempunyai masalah rumah tangga maupun masalah dengan orang tuanya.

"Dari keterangan suami dan orang tua kandung, korban tidak ada masalah apa-apa, kondisi korban juga biasa saja. Tidak ada wasiat, tidak ada omongan apa-apa," terang Darul.

Namun pada Selasa (22/3), korban pamit kepada suaminya untuk mengunjungi orang tuanya. Kali ini, korban berangkat seorang diri ke Kediri mengendarai sepeda motor Suzuki Satria bernopol F S 5545 Z.

"Dia (korban) izin pamit ke suaminya hari Selasa untuk pulang ke Badas. Namun, kami konfirmasi ke orang tuanya, anak ini tidak pulang ke Badas," kata Darul.

Keesokan harinya, Rabu (23/3) sekitar pukul 17.00 WIB, korban menelepon suaminya. Saat itu, korban mengatakan kepada suaminya akan pulang. Namun, korban tidak pernah sampai di rumah suaminya.

korban justru datang seorang diri ke Dusun Subentoro, Desa Sumbermulyo. Korban memarkir sepeda motornya di tepi jalan sepi tersebut. Jalan tempat korban berhenti bersebelahan dengan jalur KA.

Tempat ini lumayan jauh dari permukiman penduduk, yakni sekitar 300 meter. Sekitar pukul 18.10 WIB, KA Bima melintas dari arah Surabaya ke Jakarta atau dari timur ke barat. Saat KA sudah dekat, korban melompat ke rel. Sehingga tubuhnya tertabrak KA tersebut. Korban tewas seketika dengan kondisi mengenaskan di lokasi.

Oleh sebab itu, motif korban nekat menabrakkan diri ke Kereta Api masih menjadi teka-teki sampai saat ini.

"Kalau itu yang tahu korban sendiri," tandas Darul.

Informasi dalam artikel ini tidak ditujukan untuk menginspirasi kepada siapapun untuk melakukan tindakan serupa. Bagi Anda pembaca yang merasakan gejala depresi dengan kecenderungan berupa pemikiran untuk bunuh diri, segera konsultasikan persoalan Anda ke pihak-pihak yang dapat membantu seperti psikolog, psikiater, ataupun klinik kesehatan mental.




(iwd/iwd)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads