Siti Makrifah tewas mengenaskan setelah menabrakkan diri ke kereta api (KA) yang melintas di Desa Sumbermulyo, Jogoroto, Jombang. Korban ternyata baru menikah tiga pekan yang lalu.
Kapolsek Jogoroto, AKP Darul Huda mengatakan, Siti berasal dari Desa Bringin, Kecamatan Badas, Kabupaten Kediri. Namun, korban tinggal bersama suaminya, M Agus Arifin di Kwadungan, Desa Badas, Sumobito, Jombang.
"Korban baru menikah tiga minggu, dia tinggal dengan suaminya," kata Darul kepada detikJatim, Kamis (24/3/2022).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Darul menjelaskan, Siti tidak dalam kondisi hamil. Menurut dia, selama ini korban tidak mempunyai masalah rumah tangga maupun masalah dengan orang tuanya.
"Dari keterangan suami dan orang tua kandung, korban tidak ada masalah apa-apa, kondisi korban juga biasa saja. Tidak ada wasiat, tidak ada omongan apa-apa," terang Agus.
Oleh sebab itu, motif Siti nekat menabrakkan diri ke KA masih menjadi teka-teki sampai saat ini.
"Kalau itu yang tahu korban sendiri," tandas Agus.
Sebelumnya, Siti datang seorang diri mengendarai sepeda motor Suzuki Satria F nopol S 5545 Z ke Dusun Subentoro, Desa Sumbermulyo pada Rabu (23/3) malam. Korban memarkir sepeda motornya di tepi jalan sepi tersebut.
Jalan itu bersebelahan dengan jalur KA. Tepatnya 300 meter dari pemukiman penduduk.
Sekitar pukul 18.10 WIB, KA Bima melintas dari arah Surabaya ke Jakarta atau dari timur ke barat. Saat KA sudah dekat, Siti langsung melompat ke rel.
Naas, tubuh Siti tertabrak KA tersebut. Korban pun tewas mengenaskan di lokasi.
"Keluarga korban sudah menerima kejadian ini sebagai musibah. Jenazahnya kemarin malam kami serahkan kepada keluarganya dan dibawa ke Bringin," tandas Agus.
(hse/iwd)