Banyak orang akan mengeluh saat hujan deras mengguyur resepsi pernikahan sehingga membuat tenda bocor hingga dekor pelaminan basah kuyup. Tetapi mempelai di Banyuwangi ini justru gembira karena momentum itu menjadi konsep foto pernikahan unik dan bermakna.
Peristiwa itu terjadi di acara resepsi nikah Yuniar Ferdiansyah dan Ari Desi Mamining Pratiwi di jalan Mawar, Kecamatan Giri, Banyuwangi, Minggu (21/3/2022). Ketika tenda bocor dan air membasahi hampir seluruh dekorasi resepsi pernikahan, fotografer pernikahan itu justru meminta kedua mempelai berpose.
Mempelai pria diminta memegang gagang pengepel lantai, sedangkan sang mempelai wanita bersimpuh di dekat ember. Momen hujan deras pun menjadi konsep foto wedding yang unik.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Awalnya, resepsi pernikahan kedua mempelai itu lancar. Cuaca tadinya cerah cenderung panas sehingga keluarga mempelai tidak khawatir turun hujan. Tamu undangan pun silih berganti berdatangan sambil menikmati hidangan serta live musik yang disajikan oleh keluarga pemilik hajat.
Tibalah sore hari. Alam berkehendak hujan, tuan rumah tak bisa berbuat banyak. Cuaca cerah seketika berubah mendung gelap hingga turun hujan yang sangat deras.
Saking derasnya hujan membuat tenda itu bocor sehingga air mengucur deras seperti air terjun kecil tepat ke dekor pelaminan. Mempelai sempat kebingungan. Maklum saja, resepsi pernikahan Yunizar dan Ari Desi itu tidak menggunakan jasa pawang hujan seperti panitia balap MotoGP Mandalika.
Baca juga: Menanti Pisang Raksasa di Ponorogo Berbuah |
![]() |
"Awalnya lancar. Semakin sore kok hujan deras. Tendanya sampai bocor. Untung saya sama istri tidak sampai basah," ujar Yunizar Ferdiansyah, Senin (21/3/2022).
Kebocoran tenda itu semakin membuat panik layaknya kebocoran data digital. Sejumlah ember dijajar untuk menampung air hujan agar tidak meluber ke mana-mana.
Agar lantai di panggung dekor yang dibangun semalam suntuk itu tidak licin, alat pel disiapkan. Saat itulah sang fotografer mendapat ide brilian. Momen kepanikan itu dia ubah menjadi konsep foto wedding yang segar dan membuat suasana tegang mencair.
"Saya sama istri disuruh fotografer, Mas Sugeng itu, untuk pose. Saya bingung pose apa. Terus diarahkan, eh ternyata bagus. Hasilnya unik dan antimainstream," katanya.
Fotografer resepsi pernikahan Sugeng Eswe mengaku ide foto dengan alat pel dan ember itu muncul spontan dipicu keadaan saat itu.
"Ya karena keadaan hujan akhirnya dekornya basah. Makanya saya langsung minta kedua mempelai membawa alat pel dan ember," tambahnya.
Meski terlihat sederhana, hasil foto memegang alat pel dan ember di atas pelaminan itu justru memunculkan makna begitu mendalam bagi kedua mempelai.
"Tentu ada makna dalam foto itu, baik suka maupun duka harus mereka jalani bersama agar tetap hidup bahagia selamanya sampai akhir hayat tiba," katanya.
(dpe/iwd)