Cara Kombinasi Pengentasan Kemiskinan Ekstrem Ala Wagub Jatim

Cara Kombinasi Pengentasan Kemiskinan Ekstrem Ala Wagub Jatim

Eko Sudjarwo - detikJatim
Rabu, 16 Mar 2022 22:52 WIB
Wagub Jatim Emil Dardak saat memaparkan tentang pengentasan kemiskinan di Lamongan
Wagub Jatim Emil Elestianto Dardak saat menghadiri diskusi pengentasan kemiskinan di Pendapa Lamongan. (Foto: Eko Sudjarwo/detikJatim)
Lamongan -

Wakil Gubernur Jawa Timur Emil Elestianto Dardak mengungkapkan bahwa upaya pengentasan kemiskinan ekstrem tidak bisa dilakukan hanya dengan mengandalkan bantuan sosial tapi harus melalui langkah kombinasi.

"Kita harus bergeser dari konsep charity ke basis pemberdayaan untuk penanganan kemiskinan ekstrim. Maka yang paling mungkin memetakan kantong-kantong kemiskinan. Seperti hibah tanah tandus yang kemudian diubah menjadi embung, secara otomatis bisa menjadi irigasi area persawahan petani sekitar," ujarnya saat membuka Seminar Nasional Hari Pers Nasional (HPN) 2022 bertema Solusi Kemiskinan Ekstrim oleh PWI Jatim di Pendopo Lokatantra Lamongan, Rabu (16/3/2022).

Dia menjelaskan, perubahan tanah yang tandus menjadi embung itu bukan sekadar charity kepada masyarakat tapi sudah pada taraf mengajak masyarakat untuk turut serta berupaya memperbaiki perekonomiannya.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Ini yang saya maksud dengan pemberdayaan. Di samping itu dengan bantuan sosial dari pemerintah diharapkan semakin mempercepat penanganan kemiskinan ekstrim di wilayah Jawa Timur," ujar Emil Dardak .

Kombinasi antara bantuan sosial dengan pemberdayaan masyarakat dengan prioritas sasaran warga yang memang masuk kategori miskin ekstrem itu akan membuat layanan maupun intervensi berupa bantuan permodalan atau lainnya bisa tepat sasaran terhadap mereka.

ADVERTISEMENT

"Tadi kami sudah lakukan simulasi, tahun lalu kami melakukan penanganan di penghujung 2021. Lamongan menjadi satu dari 5 daerah yang berpartisipasi dalam uji coba. Bahwa kalau kita pendekatannya adalah charity murni, ini yang tidak akan bisa dipenuhi oleh keterbatasan anggaran yang ada," ujar Emil.

Emil juga tidak memungkiri, lebih dari 2,4 juta penerima bansos yang 21.900 di antaranya berasal dari Lamongan yang mana hal itu pasti akan memunculkan problem di lapangan. Baik itu inklusen eror maupun eksklusen eror. Untuk itu, pihaknya terus mengupayakan penyempurnaan dan peningkatan akurasi Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS).

"Data terpadu kesejahteraan sosial ini terus kita sempurnakan, terus ingin kita tingkatkan akurasinya. Inilah langkah-langkah yang penting," terangnya.

Saat ini, tambah Emil, pengentasan kemiskinan ekstrem menjadi hal yang diprioritaskan dalam pengambilan kebijakan pemerintah.

"Bagaimana kebijakan anggaran kita, kebijakan pembangunan kita, itu bisa clear. Mana yang menjadi prioritas utama, karena panduan dari Bappenas itu kemiskinan. Tapi sekarang kita diwajibkan mendorong kemiskinan ekstrem. Ini yang harus kita rembuk bersama di tingkat pusat, provinsi dan daerah," kata suami Arumi Bachsin itu.

Selain Wakil gubernur yang didaulat menjadi keynote speaker, Seminar itu juga menghadirkan Wakil Bupati Gresik Aminatun Habibah, Akademisi Unair, serta Perwakilan Bappeda Jatim sebagai pemateri seminar.




(dpe/iwd)


Hide Ads