Usia Tak Jadi Halangan Bagi 100 Lanjut Usia Belajar di Sekolah Lansia Tangguh

Usia Tak Jadi Halangan Bagi 100 Lanjut Usia Belajar di Sekolah Lansia Tangguh

Muhammad Aminudin - detikJatim
Rabu, 16 Mar 2022 17:07 WIB
Peluncuran sekolah lansia Malang di Pendapa Pemkab Malang, Kepanjen
Peluncuran sekolah lansia Malang di Pendapa Kabupaten Malang. (Foto: Muhammad Aminudin/detikJatim)
Malang -

Sekolah Lansia Tangguh diluncurkan di wilayah Kabupaten Malang. Ada sekitar 100 siswa lanjut usia (Lansia) yang akan mulai mengikuti kegiatan belajar mengajar.

Hadirnya Sekolah Lansia Tangguh secara resmi diluncurkan Bupati Malang Sanusi, Rabu (16/3/2022). Menurut Sanusi, ada 680 kelompok bina lansia di Kabupaten Malang.

"Kelompok bina lansia di Kabupaten Malang ada 680 kelompok bina lansia tersebar," kata Bupati Malang M Sanusi usai launching Sekolah Lansia Tangguh di Pendopo Pemkab Malang Jalan Panji, Kepanjen.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Menurut Sanusi, akan ada 100 orang Lansia yang akan mengikuti kegiatan belajar mengajar dalam waktu dekat. Tersebar di tiga Kecamatan. Yakni Kecamatan Singosari, Dau, dan Sumberpucung.

Harapannya, Sekolah Lansia Tangguh ini bisa membuat para Lansia memperoleh informasi dan menimba ilmu, serta tetap memiliki semangat sehat dan tangguh dalam menjalani kehidupan di masa tua.

ADVERTISEMENT

"Mencari ilmu tidak ada batasan usia. Tadi saya tanya disebut lansia itu usia lebih dari 60 tahun. Kami harap para Lansia ini tetap semangat. Nanti setelah wisuda akan diberi pelatihan kerja," kata Sanusi.

Kepala Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (PPKB) Kabupaten Malang Aniswaty Aziz menambahkan bahwa sekolah lansia tangguh ini menggunakan sistem pendidikan non formal dalam memberikan informasi dan pengetahuan.

"Tujuannya menciptakan lansia tangguh dan mendekatkan Lansia dengan masyarakat. Pendidikan lansia tangguh ini nanti akan dimulai pada Maret-Oktober 2022 mendatang," katanya.

Aniswaty merinci, 100 orang lansia yang akan mengikuti pendidikan itu tersebar di tiga wilayah. Di Singosari ada 30 peserta, di Dau ada 35 peserta, dan di Sumberpucung ada 35 peserta.

"Kegiatan belajar mengajar akan berlangsung di masing-masing Kecamatan. Ada yang di balai desa," ujarnya.




(dpe/iwd)


Hide Ads