Nenek 83 tahun di Jember diketahui lumpuh dan tinggal sebatang kara bersama 20-an ekor ayam di rumahnya yang sempit. Namanya Jani Buari. Mbah Buari, panggilan akrabnya sebenarnya memiliki 5 cucu.
Namun Mbah Buari enggan tinggal bersama cucu-cucunya. Kemauannya yang kuat itu didasari kemampuan ekonomi cucu-cucunya yang serba kekurangan.
Salah seorang relawan kemanusiaan Maya Cendrawasih mengatakan kondisi ekonomi yang serba kekurangan, membuat Mbah Buari tidak mau merepotkan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Cucunya laki-laki satu dan empat perempuan. Yang cowok tinggalnya jauh. Empat perempuan ini tinggalnya dekat. Tapi karena kondisi ekonomi terbatas Mbah Buari tidak ingin merepotkan cucu-cucunya dan memilih hidup seorang diri," kata Maya kepada detikJatim, Selasa (15/3/2022).
Meski begitu, empat cucunya yang perempuan datang bergiliran merawat dan memandikan neneknya, yang tinggal di rumah berukuran 4,5 meter x 4,8 meter Dusun Krajan Barat, Desa Candijati, Kecamatan Arjasa.
"Setiap hari secara bergantian. Para cucu Mbah Buari ini selalu merawat dan memandikan neneknya. Mereka perhatian, kok," ujar Maya.
Salah seorang cucu Mbah Buari bernama Dila mengaku malu dengan kondisi neneknya. Dila mengaku, dia dan cucu-cucunya yang lain belum bisa memberikan perawatan yang baik bagi sang nenek.
"Kami malu sebenarnya, tapi Mbah Buari tidak ingin merepotkan cucu-cucunya. Beliau ingin tinggal sendiri dan ingin mandiri. Tapi kami tetap mandikan dan merawatnya setiap hari," ujar Dila.
Nenek yang lumpuh itu tinggal sendirian sejak suaminya meninggal 2015. Rumah itu terlihat kumuh karena ada ayam dan kotorannya.
Mbah Buari juga diketahui hanya mampu berjalan dengan ngesot. Itu terjadi setelah jatuh dari tempat tidur sekitar tahun 2016. Rumah Mbah Buari berdinding anyaman bambu. Tanpa sekat. Pakaiannya juga berserakan.
"Kami ini pelan-pelan sudah menasihati agar ayam-ayamnya mau dijual. Agar rumahnya bersih. Tapi Mbah Buari enggak mau," kata Dila.
(dpe/fat)