200 Sopir Truk Pasuruan Raya Siap Ikut Demo ODOL di Surabaya

Salah seorang sopir mencegat sopir truk lainnya agar turut mogok nasional dan demo ke grahadi, besok — Salah satu sopir truk yang demo mencegat sopir truk lain agar turut serta dalam aksi mogok secara nasional. (Foto: Muhajir Arifin/detikJatim)

Pasuruan -

Ratusan sopir truk Pasuruan Raya siap mengikuti demo protes ODOL di Surabaya besok, 11 Maret 2022. Mereka akan berangkat ke Surabaya bergabung dengan sopir lain se-Jatim.

Pembina komunitas Pasuruan Truk Nasional (PTN) Waluyo Utomo mengungkapkan itu saat aksi damai di Exit Tol Pasuruan. Ratusan sopir truk Pasuruan yang akan ikut aksi mogok kerja nasional, katanya, berasal dari sejumlah komunitas sopir.

"Dari anggota PTN ada 150 sopir yang akan ikut. Ditambah dari komunitas lain, bisa mencapai 200 sopir," kata Waluyo, Kamis (10/3/2022).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Selain PTN, anggota komunitas Ikatan Sopir Area Pasuruan (ISAP), Persatuan Driver Seluruh Indonesia (PDSI), dan komunitas lain juga akan bergabung dalam aksi. Ratusan sopir berangkat dari Pasuruan menuju kantor gubernur Jatim.

"Kami terus sebar selebaran dan sosialisasi kepada kawan-kawan lain. Sebelum di sini kami juga gelar aksi yang sama di Exit Tol Purwodadi, Exit Tol Pandan, dan Exit Tol Gempol," ujar Waluyo.

Dia mengatakan penerapan aturan over dimension/over load (ODOL) sangat meresahkan sopir. Sopir berharap ada revisi dan jalan keluar lain.

"Pemberlakuan undang-undang ODOL ini setidaknya ada perubahan, minimal tidak berlaku dalam jangka waktu seperti hari-hari ini. Selama ini ditilang, di timbangan, ya, kena sanksi. Juga waktu uji KIR kami dipersulit. Ini, kan, memerlukan solusi bagaimana yang terbaik. Sopir merasa dirugikan," katanya.

Dalam aksi di Exit Tol Pasuruan hari ini, puluhan sopir perwakilan sejumlah komunitas membagikan brosur dan mengajak sopir lain berpartisipasi aksi mogok nasional menolak aturan over dimension/over load.

Puluhan sopir berkumpul di jalan masuk dan keluar tol mengenakan seragam masing-masing. Mereka membagikan brosur kepada semua kendaraan angkutan barang yang melintas. Sebagian mereka meneriakkan seruan penyemangat yang disambut sopir lain.

Mereka memarkir truk-truk di pinggir jalan. Para sopir juga memasang spanduk di truk dan tiang listrik. Aksi ini dikawal sejumlah petugas kepolisian. Polisi lalu lintas mengatur aksi agar tidak memacetkan jalan.