Unair Miliki SGDs Center, Ada 17 Target Global yang Diselesaikan di 2030

Unair Miliki SGDs Center, Ada 17 Target Global yang Diselesaikan di 2030

Esti Widiyana - detikJatim
Kamis, 10 Mar 2022 11:33 WIB
SDGs Unair
Foto: Esti Widiyana
Surabaya -

Universitas Airlangga (Unair) Surabaya kini memiliki Center Sustainable Development Goals (SDGs) yang menjadi satu dari 26 center di Indonesia. SDGs center Unair ini untuk mengkoordinasikan kegiatan aktivitas SDGs maupun riset di kampus.

Tujuannya, agar lebih tertata dan bisa diukur. SGDs ini juga bisa mewujudkan peradaban global yang lebih adil, damai, sejahtera, dan berkelanjutan sebagai pelaksanaan prinsip bebas dan aktif di dunia.

"Terutama pada 17 indikator SDGs ini akan dicapai, mudah-mudahan sampai tahun 2030, tinggal 8 tahun lagi," kata Head of SGD Center, Bayu Arie Fianto SE MBA PhD kepada wartawan di Gedung Rektorat.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

17 Indikator target global tersebut yakni tanpa kemiskinan, tanpa kelaparan, kehidupan sehat dan sejahtera, pendidikan berkualitas, kesetaraan gender, air bersih dan sanitasi layak. Lalu energi bersih dan terjangkau, pekerjaan layak dan pertumbuhan ekonomi, industri inovasi dan infrastruktur.

Kemudian berkurangnya kesenjangan, kota dan pemukiman yang berkelanjutan, konsumsi dan produksi yang bertanggung jawab. Selanjutnya, penanganan perubahan iklim, ekosistem lautan, ekosistem daratan, perdamaian keadilan dan kelembagaan yang tangguh, dan kemitraan untuk mencapai tujuan.

ADVERTISEMENT

"Unair ingin mempercepat ditata dan dikelola dalam satu center, sehingga lebih bisa dikoordinasi. Tentunya visi dari SDG center Unair berorientasi global, berkontribusi lokal dan nasional. Di sini sesuai dari arahan dari Bappenas ada pilar SDGs. Baik pilar sosial, pilar ekonomi, pilar infairement atau lingkungan dan pilar tentang law and goverment tata kelola," jelasnya.

Di SDGs Unair ini juga akan mengajari pendidikan terkait dengan SDGs. Seperti bagaimana masyarakat peduli, dan bagaimana harus mencapai tujuan-tujuan. Mulai dari mengentas kemiskinan sampai partnership mencapai goals 17 indikator.

"Selanjutnya tata kelola kampus, kampus yang lebih green, kampus yang lebih hemat energi dan lainnya. Kemudian jangkauannya, tidak hanya masyarakat lokal. Terutama kalau Jatim itu yang masih terbelakang dan butuh bantuan di Indonesia. Kemudian terkait impact dampaknya seperti apa, itu kriteria SDGs center untuk kita bisa fokus ke sana," ujarnya.

Pihaknya juga sudah banyak kerja sama, baik dari civitas akademik, individual atau fakultas masing-masing. Isu-isu SDGs Unair melalui satu wadah center ini, kemudian menyamakan koneksi dari fakultas dan expert dengan pengambil kebijakan.

"Akhir tahun kemarin kita datang ke Bappenas, Kementerian Pendidikan, Kemenkes dan perwakilan United Nations (UN) di Indonesia. Mereka memberikan banyak arahan, kita salah satu center yang terdaftar dari 26 center di kampus Indonesia saling sharing best practices. SDGs di kampus ini ada apa saja, Unhas, Unpad, UI, atau bisa kolaborasi kampus tersebut dengan Unair. Arahan dari Bappenas tentang SDGs ini max maker praktis di kampus SDGs lain bisa diadopsi atau saling membuka peluang sesama center," urainya.

Ia berharap, bisa semakin mempercepat aktivitas SDGs yang ada di Unair, termasuk riset, pengajaran, pengabdian masyarakat, kolaborasi dengan lembaga lain, dan go internasional. Selain itu, bisa mendorong individu untuk peduli dengan adanya tujuan bersama yang dicanangkan semua negara pada 2030.

"Terlebih kita menghadapi pandemi, atau krisis geopolitik yang ada saat ini. Tentu saja memukul mundur untuk mencapai ini, dengan adanya ini kita sama aware dan bangkit," pungkasnya.




(hil/fat)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads