Pasar Turi adalah pasar legendaris di Surabaya. Pasar itu telah menghiasi dinamika perkembangan kota sebelum menjamurnya mal di Surabaya dan telah melalui sejarah yang begitu panjang.
Di Surabaya, pasar ini sempat menjadi pusat perbelanjaan dan grosir terbesar di Surabaya dengan omset lebih dari Rp 10 miliar per hari. Bahkan, Pasar Turi disebut-sebut sebagai pusat grosir terbesar di Indonesia Timur.
Karena itulah, di era kejayaannya, Pasar Turi menjadi satu di antara sejumlah simbol Kota Surabaya yang dikenal oleh masyarakat dari luar Surabaya. Tapi lambat laun, kejayaan itu meredup.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Bila menengok kembali ke belakang, sejarah berdirinya Pasar Turi bisa dibilang sangat panjang. Proses berdirinya Pasar Turi itu bahkan menjelma menjadi legenda yang dituturkan dari mulut ke mulut.
Salah satunya juga dituturkan oleh Wali Kota Surabaya R Soekotjo saat meresmikan bangunan baru Pasar Turi pada 21 Juni 1971 silam.
Kisahnya bermula dari cikal bakal Majapahit, yang diawali pelarian Raden Wijaya yang sedang diburu oleh Raja Kediri Jayakatwang setelah Kerajaan Singasari (Singhasari) tuntuh.
Diperkirakan pada 1292 silam Raden Wijaya diantar penduduk utara Surabaya ke pangkalan perahu bernama Pejingan, melewati Kali Krembangan menuju Madura.
Desa Pejingan lambat laun dikenal dengan nama Datar, yang berarti tempat berangkatnya sang buronan. Kemudian dalam perkembangannya lokasi itu mulai dikenal dengan nama Padatari.
Seiring berkembangnya waktu, tempat itu menjadi ramai orang bertransaksi. Orang dari berbagai daerah berkumpul di sana untuk saling barter hasil bumi masing-masing.
Orang-orang dari Madura membawa hasil buminya. Orang dari Sepanjang dan Sidoarjo membawa hasil pertanian. Juga para pedagang dari Gresik dan Tuban yang membawa legen (Minuman dari nira).
Seiring berjalannya waktu, transaksi di tempat itu semakin sering dan semakin ramai sehingga tempat itu dikenal sebagai Pasar Padatari. Kemudian, perlahan tapi pasti, hingga saat ini, lokasi itu dikenal dengan sebutan Pasar Turi.
Prof Purnawan Basundoro, Sejarawan Unair mengatakan, legenda itu perlu dikonfirmasi ulang. Karena menurutnya, bisa jadi itu merupakan kisah yang dituturkan dari mulut ke mulut dan bisa mengalami perubahan versi.
"Rata-rata orang zaman dulu, kan, sangat akrab dengan cerita lisan. Itu kadang cerita yang tersebar dari mulut ke mulut. Otak-atik saja," ujarnya kepada detikJatim, Rabu (9/3/2022).
Bila tahun cikal bakal Pasar Turi itu memang berlangsung pada 1292 silam, maka bisa dikatakan sejarah panjang mulai berdirinya Pasar Turi itu seiring dengan berdirinya Kota Surabaya yang ditetapkan pada 31 Mei 1293 silam.
(dpe/fat)