Banyak cara pelaku prostitusi online untuk menggaet pelanggan. Selain pelayanan memuaskan dan sensasi tersendiri, terkadang mereka memiliki lebih dari satu telepon genggam untuk menjalankan aplikasi online sebagai media mereka menawarkan diri.
Memikat pelanggan prostitusi online menurut S (25) PSK online asal Garut, Jawa Barat itu, gampang-gampang susah. Sebab tidak hanya modal menampilkan foto seksi mereka di aplikasi, tapi juga memberikan penjelasan bagaimana pelayanan memuaskan mereka di atas ranjang.
"Saya pakai sistem COD (Cash On Delivery) atau bayar di kamar. Ini lebih dipercaya oleh pelanggan. Selanjutnya harga yang realistis antara 500 sampai Rp 1 juta," ujarnya kepada detikJatim, Minggu (6/3/2022).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Tak hanya itu, dia juga memberikan banyak pelayanan dan sensasi di atas ranjang. Mulai dari massage hingga ke hal-hal aneh sesuai dengan sensasi yang diinginkan pelanggan.
"Ya kalau saya bisa massage. Ya sensasi massage ada banyak ya. Ada body to body, banyak lah. Ada juga yang sampai main sampai diiket-iket gitu kayak di film porno. Ada temen saya yang spesialis itu," tambahnya.
Untuk menjaring pelanggan sekitar, kata S, dia mengoperasikan 2 telepon genggam untuk menjalankan aplikasi percakapan online itu. Satu telepon genggam bisa digunakan untuk dua aplikasi percakapan online. Dia memasang foto badan seksi dan pelayanan ranjangnya di aplikasi itu. Tapi dengan nama yang berbeda.
"Jadi nama beda tapi orangnya sama. Jadi kalau tidak nyantol akun satu, ya akun satunya yang nyantol. Padahal orangnya sama," tambahnya.
S mengaku tak pernah memajang foto wajah di aplikasi online. Namun lebih menonjolkan bodi seksi dan lokasi hotel. Ini digunakan sebagai bukti jika pelayanan yang dia tawarkan tidak abal-abal.
"Saya tidak pernah memosting wajah saya. Karena takut juga disalahgunakan," pungkas wanita berkulit putih ini.
(iwd/iwd)