Tidak sedikit yang mengeluhkan susahnya menempuh ujian praktik surat izin mengemudi (SIM) C. Sambatan itu tersebar di berbagai media sosial. Termasuk warganet asal Surabaya yang cukup banyak menyampaikan uneg-uneg, betapa sulitnya ujian praktik SIM C di Satpas Colombo Surabaya.
Beberapa di antara warganet itu bahkan ada yang sampai mempertanyakan korelasi ujian praktik SIM itu dengan apa yang dihadapi pengemudi saat berlalu lintas di jalan raya.
Sebaliknya, tidak sedikit pula kisah sukses warganet menempuh ujian praktik mengemudi sepeda motor itu sampai akhirnya mendapatkan SIM C tanpa calo.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kuncinya, kesiapan diri mengikuti ujian praktik mengendarai sepeda motor itu dengan rajin berlatih, serta sabar dan konsentrasi saat menjalani enam tahap ujian praktik SIM C tersebut.
Nah, untuk mempersiapkan diri itu, calon pemilik SIM C perlu mengetahui, apa saja sih enam tahap ujian praktik untuk mendapatkan SIM C itu?
Baca juga: Cara Mudah Urus SIM Tanpa Calo |
Berikut ini enam tes yang harus ditempuh calon pemilik SIM C dikutip dari situs resmi Satlantas Polrestabes Surabaya.
1. Zig-Zag
Uji slalom atau zig-zag mengharuskan pengendara sepeda motor dua kali melaju zig-zag melintasi patok (kerucut) berjarak 1,5 kali dan 3 kali panjang kendaraan dengan kecepatan 10 km/jam tanpa menekan kopling atau rem.
Pengemudi dinyatakan lulus tahap ini bila mampu berhenti di garis stop yang ditentukan dengan teknik pengereman kombinasi rem depan lebih dominan (70%-30%).
Selain itu, ketika sepeda motor berhenti, kaki kiri harus menapak ke jalan kemudian kepala menengok ke kanan belakang untuk mengonfirmasi keselamatan.
2. Uji Angka Delapan
Menjalankan sepeda motor tiga kali mengelilingi lingkaran membentuk angka 8 (delapan), mengikuti petunjuk arah, tidak berhenti, kaki tidak menginjak aspal, serta jari-jari tangan tidak menarik kopling/rem.
Saat ujian, di atas garis angka delapan diletakkan patok dengan jarak masing-masing patok sekitar 1,5 kali panjang kendaraan bermotor uji.
Baca juga: Ini Syarat dan Biaya Mengurus SIM Tanpa Calo |
3. Uji Keseimbangan
Melajukan sepeda motor melintasi median jalan berukuran 8 meter dengan lebar 30 cm dengan kecepatan 5 Km/Jam, tidak boleh lebih dan mengatur keseimbangan dengan menggerakkan stang kemudi.
Jika keseimbangan sudah bisa dikontrol, selanjutnya kita bisa menarik tuas gas motor itu. Jika salah satu kaki turun di tanah maka ujian praktik kali itu dinyatakan gagal atau tidak lulus.
4. Jalan Gelombang
Di tahap ini pemohon SIM C diminta melintasi median jalan tidak rata (bergelombang) dengan panjang 8 meter dan lebar 40cm, dengan kecepatan 5 km/jam tidak boleh lebih
Anda bisa mengatur keseimbangan dengan menggerakkan stang kemudi. Bila keseimbangan sudah terkontrol, kita bisa menarik tuas gas motor itu. Kalau salah satu kaki turun ke tanah saat ujian berlangsung maka dia dinyatakan gagal/tidak lulus.
5. Uji Tanjakan
Sepeda motor harus melaju ke tanjakan dengan sudut kemiringan 15°celsius kemudian melakukan pengereman dengan rem kaki tepat pada posisi garis stop. Kemudian, netralkan perseneleng.
Penilaian lain dalam proses ujian itu, setelah berada dalam kondisi jalan menanjak pengemudi harus menyeimbangkan sepeda motor saat direm tanpa ada reaksi kendaraan mundur.
6. Pengereman
Ujian ini untuk mengonfirmasi keselamatan pada saat menjalankan sepeda motor dengan kecepatan stabil. Yakni pada perseneleng 2 atau 3, kemudian mengerem saat berada di Garis Kuning atau patok.
Selanjutnya, lakukan pengereman tepat pada patok atau Garis Hijau, lalu membelok sesuai petunjuk petugas, sampai berhenti pada garis stop dengan teknik pengereman kombinasi rem depan dominan, kaki kiri turun, lalu palingkan kepala ke kanan belakang.
Bagi Anda yang merasa perlu berlatih supaya lolos ujian praktik SIM C, kantor Polres atau satuan penerbit SIM di Jatim menyediakan tempat latihan gratis bagi calon pemilik SIM.
Masyarakat pengurus SIM bisa mengikuti pelatihan ini pada sore sesudah jam pelayanan atau di luar jadwal ujian praktik SIM.
(dpe/sun)