Kompartemen Kebencanaan Ikatan Alumni Institut Teknologi Sepuluh Nopember (KK IKA ITS) berkolaborasi dengan Direktorat Kemahasiswaan (Ditmawa) ITS melakukan kegiatan peduli bencana. Kali ini, mereka melakukan pemasangan peralatan Early Warning System (EWS) melalui misi Giat Mitigasi Semeru 2022.
Kegiatan itu dilaksanakan di Curah Kobokan, Desa Supiturang, Kecamatan Pronojiwo, Kabupaten Lumajang selama seminggu. Yakni mulai 23 Februari 2022.
Kepala Subdirektorat (Kasubdit) Pengembangan Kemahasiswaan Ditmawa ITS Dr Eng Yeyes Mulyadi ST MSc menjelaskan bahwa kegiatan ini diawali dengan koordinasi terkait lokasi pemasangan perangkat EWS. Serta sosialisasi kepada masyarakat sekitar akan arti pentingnya EWS.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"EWS merupakan upaya yang dilakukan sebagai peringatan dini bahaya erupsi, banjir lahar, maupun awan panas guguran dari hulu aliran sungai Curah Kobokan di kawasan Supiturang," papar Ketua Posko IKA ITS, Sabtu (5/3/2022).
Baca juga: Polemik Kealamian Blue Fire, Ini Kata Pakar |
Pada 26 Februari lalu, mereka mulai melakukan pemasangan perangkat EWS. Yang terdiri dari 1 tower yang memuat 2 sirine berkekuatan 120 dB catu daya mandiri, inverter, remote control, dan perangkat sistem yang terhubung dengan pos pemantauan.
Dewan Pakar KK IKA ITS, Ginanjar Yoni Wardoyo menjelaskan bahwa unit EWS ini dihubungkan dengan pos pantau relawan Paguyuban Relawan lokal Kaki Gunung Semeru (REKG). Serta terhubung dengan perangkat EWS yang dibangun oleh jaringan relawan sebelumnya yang telah memasang CCTV dari beberapa titik pantau.
"Mereka pun telah membuat aplikasi pemantauan kondisi secara real time dan dapat diunduh di playstore dengan nama aplikasi JaGa Semeru," imbuh Ginanjar.
Perangkat EWS ini diharapkan dapat membawa manfaat bagi masyarakat. Pemasangan EWS berupa sirine dari KK IKA ITS ini diharapkan dapat menjadi pilot project yang bisa diduplikasi oleh siapa saja di daerah bencana mana saja.
"EWS ini akan terus disempurnakan serta dikembangkan dengan teknologi sensor yang secara otomatis akan memicu sirine pada saat datang bahaya banjir dan atau awan panas guguran dari hulu atau puncak gunung semeru," pungkas Yazid.
Kegiatan ini juga menerjunkan tim mahasiswa yang berasal dari berbagai departemen di ITS.
(hse/fat)