Melihat Lebih Dekat Kampung di Tengah Jalan Ahmad Yani Surabaya

Round-up

Melihat Lebih Dekat Kampung di Tengah Jalan Ahmad Yani Surabaya

Tim detikJatim - detikJatim
Sabtu, 05 Mar 2022 09:26 WIB
Ada kampung di Surabaya yang berada di tengah jalan. Kampung ini dijepit Jalan Ahmad Yani arah Wonokromo dan arah Bundaran Waru.
Kampung di tengah Jalan Ahmad Yani Surabaya (tertutup pepohonan)/Foto: Deny Prastyo Utomo/detikJatim
Surabaya -

Ada kampung di Surabaya yang berada di tengah jalan. Kampung ini 'dijepit' Jalan Ahmad Yani arah Wonokromo dan arah Bundaran Waru.

Kampung yang dimaksud yakni Kampung Jemur Gayungan RT O1 RW 03. Kampung ini tepat di sebelah utara Taman Pelangi.

Banyak pengendara Jalan Ahmad Yani yang tak sadar ada kampung di situ. Baik yang dari arah Bundaran Waru maupun Wonokromo.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Sebab, kampung tersebut sedikit tertutup dengan rindangnya pepohonan di Taman Pelangi. Hanya sejumlah rumah saja yang kerap terlihat.

Awalnya, kampung tersebut menyambung dengan permukiman yang berada di sisi barat Jalan Ahmad Yani. Namun setelah ada pembangunan jalan arah Wonokromo, sejumlah rumah jadi terpisah, dan kini menjadi Kampung Jemur Gayungan RT O1 RW 03.

ADVERTISEMENT
Ada kampung di Surabaya yang berada di tengah jalan. Kampung ini 'dijepit' Jalan Ahmad Yani arah Wonokromo dan arah Bundaran Waru.Kampung di Surabaya yang berada di tengah jalan/ Foto: Faiq Azmi/detikcom

"Sebelum tahun 1974, jadi jalan dari Wonokromo ke Waru hanya satu akses di sebelah Timur (Hanya ada satu jalur Jalan Ahmad Yani). Setelah tahun 1974, pemerintah mengadakan jalan sebelah Barat ini, untuk arus dari Sidoarjo atau luar kota masuk ke Surabaya (arah Wonokromo). Kebetulan saat itu terminal masih Joyoboyo. Jadi begitu awalnya," kata Suliono, Ketua RT 01 RW 03 Jemur Gayungan kepada detikJatim, Jumat (4/3/2022).

Suliono mengatakan, sejak tahun 1974, sejumlah rumah tersebut berada di tengah Jalan Ahmad Yani arah Wonokromo dan arah Bundaran Waru.

"Akhirnya terpisah. Dulu itu Jemur Gayungan I nyambung panjang sampai gang di seberang itu. Tapi sejak dibangun jalan, ya akhirnya terpisah oleh jalan raya," katanya.

Suliono menambahkan, ada sekitar 200 orang yang tinggal di Kampung Jemur Gayungan I. Meski begitu, ia berharap pemerintah segera memberi ganti rugi lahan ke warga agar bisa segera pindah.

"Untuk penduduk asli atau KK asli, ya warga yang punya rumah, atau juga belum sempat pindah ada sekitar 50 kartu keluarga (KK) ya," kata Suliono, Ketua RT 01 RW 03 Jemur Gayungan kepada detikJatim, Jumat (4/3/2022).

Ada kampung di Surabaya yang berada di tengah jalan. Kampung ini 'dijepit' Jalan Ahmad Yani arah Wonokromo dan arah Bundaran Waru.Kampung di Surabaya yang berada di tengah jalan/ Foto: Deny Prastyo Utomo/detikJatim

Suliono menyebut, itu belum termasuk warga yang indekos/kontrak di kampung tersebut. "Lalu ada juga 12 kartu keluarga musiman misal kayak yang ngekos, ngontrak ya. Total semua 62 KK," imbuhnya.

Setiap hari, warga hidup berdampingan dengan kebisingan. Salah seorang warga, Samsul Arif mengaku, di kampung tengah jalan ini sangat bising. Mulai bising suara knalpot motor, klakson mobil, hingga suara kereta api yang melintas.

"Di depan gang ini kan pas palang pintu kereta api. Ya setiap 30 menit selalu ada suara perlintasan ini, belum lagi kalau pagi dan sore hari rame kendaraan lewat," kata Samsul kepada detikJatim.

Samsul menyebut, kebisingan semakin terasa ketika lalu lintas di Jalan Ahmad Yani macet total. Saat jalan macet, kadang warga tak bisa tidur.

"Kalau pas macet, sudah ramenya gak karuan. Tapi ya berhubung udah biasa, ya kadang bisa tidur. Kadang pas tidur ya berisik suara kendaraan, jadi gak bisa tidur," kata Samsul.




(sun/sun)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads