Mengenang Sumber Kencono, Bus 'Gesit' yang Melegenda di Surabaya

Mengenang Sumber Kencono, Bus 'Gesit' yang Melegenda di Surabaya

Tim detikJatim - detikJatim
Sabtu, 05 Mar 2022 07:03 WIB
bus sumber kencono
Bus Sumber Kencono (Foto: File detikcom)
Surabaya -

Siapa yang tidak mengenal nama angkutan Bus Sumber Kencono. Bus yang berkantor pusat dan garasi Sumber Group berada di Jalan By Pass Krian, Sidoarjo, Jawa Timur, ini memiliki rute Surabaya-Yogyakarta.

Bus ini berdiri tahun 1981 dengan pemiliknya Setyaki Sasongko dengan 6 kendaraan. Namun lambat laut kian berkembang dengan memiliki ribuan sopir dan ratusan unit. Soal tarif, Sumber Kencono dikenal murah dan meriah sesuai rute kota yang dilewati. Hingga menjadi kendaraan antarkota antarprovinsi (AKAP) favorit penumpang melakukan perjalanan antara Yogyakarta-Surabaya atau sebaliknya.

Penghargaan pun datang ke Sumber Group di era pemerintahan SBY sebagai salah satu PO dengan pelayanan terbaik selama musim lebaran 2005 atau 1426 H. Tak hanya itu, 2007 dan 2008 Sumber Kencono juga mampu meraih penghargaan serupa berkat kepuasan para penumpang dengan pelayanan Sumber Group.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Bus Sumber Kencono selain murah meriah, dikenal cepat tiba di lokasi. Tentu saja para pengemudinya mahir dan lincah dalam melajukan kendaraannya. Saat ada celah di jalanan, di situlah sang driver ngegas dan beraksi mengendalikan serta menyalip kendaraan di depannya. Warga menyebutnya sopir Bus Sumber Kencono ugal-ugalan!

Sering dianggap arogan di jalanan tapi tak sedikit yang mendambakan cepat sampai di tujuan. Tidak sedikit berita kecelakaan sepanjang rute Surabaya-Jogja tapi tak pernah ada yang kapok untuk mengulang numpang.

ADVERTISEMENT

Namun akhir tahun 2009-2011 Sumber Kencono mendapat musibah kelam. Sumber Kencono sering mengalami kecelakaan. Hingga stigma negatif pun menyebar dan masyarakat mulai enggan menggunakan karena dianggap terlalu ugal-ugalan. Hingga diplesetkan dari Sumber Kencono menjadi Sumber Bencono (Sumber Bencana).

Hingga akhirnya terjadi kecelakaan di Mojokerto menewaskan 20 orang. Kecelakaan lainnya terjadi di Ngawi yang merenggut nyawa pengendara motor hingga bus dibakar massa. Warga sudah muak melihat perilaku pengemudi bus yang dianggap meremehkan nyawa manusia dan tidak menghormati pengguna jalan lainnya.

Gubernur Jawa Timur pun menyoroti hal itu dan mengirim rekomendasi mencabut izin trayek. Akhirnya Sumber Kencono diberi sanksi pengurangan armada sebanyak 40% dalam seminggu.

Kecelakaan bus Sumber Selamat di Bantul, Kamis (28/12/2017).Kecelakaan Bus Sumber Selamat di Bantul/ Foto: Usman Hadi/detikcom

Sang pemilik disebut lulusan teknik mesin dari Jerman ini menyadari bahwa ada kesalahan manajemen perusahaannya. Ia memutuskan untuk merombak manajemen perusahaan dan meregenerasi Sumber Kencono yang dinilai memiliki stigma-stigma negatif di masyarakat.

Dia meluncurkan "PO Sumber Selamat" pada tahun 2011. Pemberian nama "Sumber Selamat" diharapkan bisa membawa nasib baik serta keselamatan.

Namun masih ada saja driver yang ngeyel dan ugal-ugalan. Sumber Selamat masih sering mengalami kecelakaan namun sudah tidak intens seperti zaman Sumber Kencono dulu. Geram dengan kelakuan para krunya yang bisa merusak nama baik perusahaan, akhirnya dikeluarkan aturan tegas. SP3 langsung untuk para driver yang masih 'gila' dalam membawa bus.

Beberapa unit armada bus juga dipasang GPS guna memantau laju kecepatan bus. Nomor pengaduan SMS Center, dipasangkan untuk mengontrol agar tidak ada driver yang berani ugal-ugalan lagi. Nama baru tersebut bertahan selama setahun hingga akhirnya muncul nama Sugeng Rahayu sebagai pendamping dari Sumber Selamat.

Dalam bahasa Jawa, Sugeng Rahayu bermakna selamat, sejahtera, dan jauh dari musibah. Selain nama, perubahan juga terjadi pada penggunaan warna menjadi merah dan kuning. Sugeng Rahayu dan Sumber Selamat pun berdiri bersama di bawah naungan PT Selamat Sugeng Rahayu, atau yang lebih dikenal dengan Sumber Group.

Pada tahun 2014, Sugeng Rahayu memulai perjalanan kelas Patas pertamanya di rute Surabaya-Yogyakarta. Hadirnya kelas Patas ini bertujuan untuk memberikan kenyamanan ekstra bagi para penumpang, terlihat dari fasilitas yang ditawarkan lebih unggul daripada kelas AC Tarif Biasa. Kelas Patas Sugeng Rahayu ini juga melayani trayek-trayek yang lebih jauh, seperti Surabaya-Yogyakarta-Bandung, Jember-Cilacap, Surabaya-Purwokerto-Bobotsari, dan Surabaya-Solo-Semarang-Indramayu.

Hasilnya, perlahan jumlah kecelakaan mulai berkurang dan kembali dipercaya oleh masyarakat. Target Zero Accident pun tercapai dan Sumber Group kini menjadi salah satu bus yang menerapkan safety maksimal bagi armada dan para penggunanya. Hingga kini, bus yang dihina tapi juga dicinta masih melaju perusahaan tersebut terus melakukan pengembangan.

Arifin (48), salah satu warga Surabaya yang sering menggunakan moda transportasi ini mengaku merasakan bagaimana bus yang ditumpangi begitu cepat tiba di Yogyakarta.

"Dulu zaman masih mahasiswa kadang liburan ke Yogya naik Sumber Kencono. Wuiihh ... badan saya rasanya kayak dilempar-lempar pas di tempat duduk. Sopirnya memang pinter bermanuver dan nyalip kendaraan lain di depannya. Kalau duduk di depan ngeri banget, ngeremnya mendadak dan bikin jantungan. Makanya kalau naik mending pilih di belakang dan tidur, tiba-tiba sudah sampai tujuan," katanya panjang lebar.

Hal senada diungkapkan, Tomo (55). Dirinya yang kerap pulang ke Madiun tiap bulan sekali pasti naik Sumber Kencono. "Favoritlah bus ini, karena tercepat dan terdepan kalau sampai tujuan," jelasnya terkekeh.

Tomo mengakui zaman dulu bus ini kerap kecelakaan hinggga menyebabkan korban. Tapi jika sopir bus ini jalannya tidak cepat, pasti penumpang gerundel. "Ya ada yang bilang jalannya kaya kura-kura lah, ada si Komo lewat lah. Pokonya gerundel. Gitu itu sopirnya terpacu jalan kenceng lagi, nyleot nyleot kanan kiri salip sana sini," tandasnya.

So, pingin merasakan sensasi balapan jalanan dengan bus murah meriah ini. Banyak-banyak berdoa semoga selamat sampai tujuan Ya!




(fat/fat)


Hide Ads