Pemkot Pasuruan akan menyiapkan mesin pembakar sampah (incinerator) di tempat pembuangan sampah (TPS) di setiap kelurahan. Hal ini dilakukan untuk menekan sampah yang masuk di tempat pembuangan akhir (TPA).
Kepala Dinas Lingkungan Hidup, Kebersihan dan Pertamanan (DLHKP) Kota Pasuruan, Samsul Rizal mengatakan dengan memberikan mesin ini, maka sampah akan dapat direduksi di tingkat TPS terpadu. Saat ini volume sampah di Pasuruan mencapai 94 ton per harinya.
"Kami akan meningkatkan TPS 3R di kelurahan menjadi TPS Terpadu. Dengan peningkatan TPS ini diharapkan akan mengurangi sampah di TPA," terang Rizal, Rabu (2/3/2022).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Rizal menjelaskan di TPS Terpadu sampah yang masuk nantinya akan diproses melalui mesin Pengolah Sampah Domestik (PSD). Kemampuan mesin PSD ini dapat mengurangi sampah hingga 200 kg/jam.
Sedangkan untuk tahun ini, lanjut Samsul, Kelurahan Krapyakrejo dipilih menjadi pilot project. Nanti jika berhasil tak menutup kemungkinan akan diterapkan di kelurahan lain.
"Tahun ini kita mulai pilot project di Kelurahan Krapyakrejo. Kalau ini berhasil akan kita bangun di kelurahan lain dengan meningkatkan TPS 3R untuk dijadikan TPS Terpadu," jelas Rizal.
Menurut Rizal TPS terpadu di Krapyakrejo akan dibangun mulai JUli 2022 dia atas di atas lahan 80 meter persegi. Adapun anggaran pembangunan TPS Terpadu plus pembelian mesin PSD sebesar Rp 718.390.000.
Wali Kota Pasuruan Saifullah Yusuf (Gus Ipul) menatakan pihaknya akan melakukan pengelolaan sampah secara bertahap yang diubah dari konvensional menjadi lebih modern. Ia ingin sampah yang masuk ke TPA terus berkurang.
"Kita cari langkah yang lebih modern. Ini dalam rangka mengurangi pembuangan sampah ke TPA dengan memperkuat TPS menjadi TPS Terpadu yang sifatnya zerois sampah. Sehingga nggak perlu dibuang ke TPA," kata Gus Ipul.
"Dengan cara itu, kata Gus Ipul, pemkot tidak perlu lagi menambah luas TPA untuk menampung sampah. "Sampah dituntaskan di TPS. Kan keren," pungkasnya.
(abq/iwd)