.webp)
Wali Kota Pasuruan Saifullah Yusuf (Gus Ipul) minta maaf karena belum berhasil menyelesaikan banjir yang ada di wilayahnya. Gus Ipul mengatakan pencegahan banjir butuh kerja sama semua pihak.
"Kami mohon maaf kepada seluruh warga Kota Pasuruan. Banjir di Kota Pasuruan memang banyak hal yang harus dibenahi," kata Gus Ipul, saat memantau lokasi banjir di Kelurahan Kebonsari, Jumat (25/2/2022) malam.
Kota Pasuruan masuk wilayah yang rawan banjir karena menjadi muara tiga sungai besar, yakni Welang, Gembong, dan Petung. Kerusakan hutan di hulu, pendangkalan dan penyempitan sungai di hilir, ditambah intensitas hujan tinggi, turut mempercepat kenaikan debit sungai yang berujung meluap ke pemukiman.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Selain akibat luapan sungai, banjir di Kota Pasuruan kerap disebabkan hujan lokal. Intensitas hujan tinggi dan lama menyebabkan banjir di jalan-jalan dan permukiman karena saluran air sudah tidak memadai.
"Pemerintah Kota sendiri juga sedang mencari solusi dengan meminta bantuan pemerintah pusat dan provinsi karena tiga sungai itu milik pemerintah provinsi dan pusat. Kami tidak ingin menyalahkan siapapun. Ini memang butuh waktu. Kami juga mohon kerjasama bagi warga yang memiliki rumah di bantaran sungai," imbuh Gus Ipul.
Untuk menangani banjir, kata Gus Ipul, beberapa langkah harus dilakukan. Yakni normalisasi tiga sungai besar yang membelah Kota Pasuruan, juga normalisasi seluruh saluran yang ada.
"Selain itu membeli pompa air juga bisa dilakukan sehingga bisa mobile ke titik yang banjir. Namun ini semua membutuhkan keuangan yang cukup besar dan memerlukan kewenangan lintas instansi," terang Gus Ipul.
Seperti diberitakan, sebanyak 12 titik jalan dan permukiman di Kota Pasuruan banjir mulai pukul 18.20 WIB, akibat hujan dengan intensitas tinggi dan lama. Banjir di jalan-jalan dan pusat kota mulai surut pada tengah malam.
(hil/sun)
