Listrik di Madura belum normal. PLN tengah melakukan pengecekan titik gangguan di Jembatan Suramadu. Akibatnya, jalur roda dua dari arah Surabaya menuju Madura harus dialihkan karena ada pengecekan kabel ini.
"Untuk perbaikannya, di Jembatan Suramadu saat ini dilakukan mitigasi soal titik gangguan kabel yang terganggu. Karena posisi ruasnya di Suramadu, dari kemarin kami sudah koordinasi dengan Polres Tanjung Perak dan Polres Bangkalan, kita lakukan evakuasi jalur. Di mana jalur roda dua yang di Madura itu dialihkan sementara," Manajer PLN UP3 Pamekasan M Farqi Faris kepada detikJatim di Surabaya, Selasa (1/3/2022).
Farqi menambahkan pengalihan arus lalu lintas telah dilakukan sejak semalam.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Pembatas barriernya sudah kita pasang dan arus lalu lintasnya juga sudah dialihkan dari semalam," tambahnya.
Pengecekan titik gangguan di Jembatan Suramadu ini dengan membuka semacam box culvert. Lalu, menggunakan alat pengetesan kabel yang didatangkan dari Jakarta.
"Proses sekarang teman transmisi sedang membuka jalur roda dua, di situ seperti box culvert. Kami melakukan pengecekan dengan mendatangkan alat pengetesan kabel dari Jakarta, dan secara paralel sudah dilakukan pengetesan," ungkap Farqi.
Hingga kini, Farqi mengatakan, titik yang mengalami gangguan masih belum ditemukan. Pihaknya pun menyisir satu per satu titik kabel yang berada di bawah box culvert Jembatan Suramadu, tepatnya di jalur roda dua Surabaya arah Madura.
"Saat itu pada 2017 pernah kejadiannya terbakar, tapi kalau itu kan enak sudah bisa dilihat titik yang ada gangguannya. Nah karena ini konteksnya titik gangguannya masih kita lacak, kita melacaknya dari ujung ke ujung. Harus buka box culvert untuk penanganan gangguan," paparnya.
Farqi memaparkan gangguan ini terjadi pukul 21.44 WIB, Sabtu (26/2/2022) sehingga menyebabkan kehilangan beban sebesar 73,35 MW. Pihaknya pun melakukan sejumlah upaya untuk proses perbaikan hingga distribusi listrik ke pelanggan.
PLN juga meminta bantuan seluruh pelanggan PLN industri maupun rumah tangga di Madura agar turut berperan melakukan penghematan konsumsi listrik. Ini mengantisipasi agar tidak terjadi pemadaman yang lebih luas.
"Imbauannya memohon untuk masyarakat di Madura melakukan efisiensi mematikan 1 sampai 2 titik lampu. Harapannya dengan seperti itu beban bisa turun. Kami berharap untuk pelanggan besar yang memiliki genset bisa menyalakan gensetnya sementara saat beban puncak atau saat pemadaman dan kami kami memohon dukungan masyarakat dan doa masyarakat madura agar listrik bisa kembali normal," imbau Farqi.
(hil/fat)