Banjir di Soko Lamongan Surut, Tapi Jalan Jadi Licin Karena Berlumut

Banjir di Soko Lamongan Surut, Tapi Jalan Jadi Licin Karena Berlumut

Eko Sudjarwo - detikJatim
Senin, 28 Feb 2022 16:41 WIB
Jalan di Soko Lamongan
Jalan di Soko Lamongan jadi licin usai banjir surut(Foto: Eko Sudjarwo/detikjatim)
Lamongan -

Banjir yang menggenangi jalan antar kecamatan di Desa Soko, Kecamatan Glagah berangsur surut. Meski demikian, banyak pengendara motor yang terjatuh karena jalan menjadi licin.

Banjir terjadi di jalan itu karena berasal dari luapan air Bengawan Njero selama 2 bulan ini. Akibatnya ruas jalan yang menghubungkan Soko dan Karangbinangun terendam banjir.

Khoirul, warga setempat mengatakan surutnya air banjir sudah terjadi sejak 3 hari yang lalu. "Sudah mulai surut 3 hari ini," ujar Khoirul kepada detikJatim, Senin (28/2/2022).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Meski telah surut, lanjut Khoirul, membuat jalan menjadi licin. Itu karena jalan dipenuhi lumut dan lumpur. Akibatnya, banyak pengendara motor yang terjatuh. Bahkan dalam sehari bisa lebih 3 motor yang menjadi korban karena terjatuh di jalan.

"Iya, banyak yang jatuh karena jalannya licin berlumut, bisa lebih 3 pengendara motor yang terjatuh," ungkap Khoirul.

ADVERTISEMENT

Khoirul berharap ada perhatian khusus dari pemerintah setempat agar korban tak bertambah banyak. Sebab tak hanya menjadi licin, di sejumlah titik juga jalan menjadi rusak.

"Saya berharap agar ada pembersihan jalan yang bekas terendam banjir ini agar tidak ada pengendara yang terjatuh," pintanya.

Banjir akibat luapan Bengawan Njero Lamongan sempat menggenangi 5 kecamatan di Lamongan. Selain merendam ratusan hektar tambak, banjir juga menggenangi sejumlah jalan antar kecamatan yang ada di Lamongan.

Sholeh, salah seorang pengguna jalan, mengatakan genangan banjir di ruas jalan Desa Soko, Kecamatan Glagah ini bahkan sempat mencapai setinggi lutut orang dewasa. Karena banjir ini sejumlah kendaraan warga baik roda 2 maupun roda 4 mengalami kerusakan.

"Banjir sempat membuat sensor dinamo mobil sampai berwarna merah karena terendam banjir, tak jarang banyak sepeda motor juga mogok saat nekat menerobos banjir," kata Sholeh.

Karena kondisi ini, Sholeh mengaku harus memutar jalan melewati Manyar Gresik saat akan berangkat kerja ke Lamongan. Ini dilakukan agar kendaraan rusak saat terkena genangan air banjir.

"Nek wis rendeng alamat mas, kendaraan iki rusak kabeh. Awan sore lewat sini, wis ga ada jalan lagi (kalau sudah musim hujan, alamat, kendaraan ini bisa rusak. Pagi sore lewat sini. Sudah gak ada jalan lain)," jelas Sholeh.

Banjir dari luapan Bengawan Njero sendiri saat ini masih terjadi dan berimbas di 28 desa di 5 kecamatan di Lamongan. Kelima kecamatan tersebut diantaranya adalah Turi, Kalitengah, Glagah, Deket dan Karangbinangun.

Bengawan Njero merupakan wilayah yang berbentuk mangkuk dengan dasar yang bergelombang dengan elevasi -0,70 m di sebagian wilayah bahkan sampai -1,20 m.

Air dari perbukitan selatan dan area sebelah barat melalui sungai Moropelang, Gondang, Kruwul, Plalangan dan Dapur berkumpul di Bengawan Njero. Bengawan Njero merupakan daerah yang sering tergenang dan banjir pada saat musim penghujan.




(abq/iwd)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads