Lima peti mati tampak berjajar di ruang tunggu Instalasi Kedokteran Forensik (IKF) RSUD dr Iskak Tulungagung. Kelimanya berisi jenazah korban kecelakaan Bus Harapan Jaya yang tertabrak Kereta Api Dhoho tadi pagi.
Sejumlah keluarga juga tampak menunggu untuk proses serah terima jenazah. Lima korban ini adalah:
1. Intan Wulandari (20), Desa Gedingan, Kecamatan Kedungwaru, Tulungagung
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
2. Evi Mafidatul Afifah (32), Desa Batangsaren, Kecamatan Kauman, Tulungagung
3. Mustainah (50), Desa Ketanon, Kecamatan Kedungwaru, Tulungagung
4. Faizal Nuriansyah (20), Dusun Genengan, Desa Punjul, Karangrejo, Tulungagung
5. Margono Hadi Santoso (20), Bago Kecamatan/Kabupaten Tulungagung (meninggal saat perawatan)
Usai dilakukan serah terima, kelima jenazah dibawa oleh pihak keluarga secara bersama-sama menuju ke rumah duka masing-masing. Kepala IKF RSUD dr Iskak Tulungagung dr Tutik Purwanti mengatakan penyerahan jenazah dilakukan setelah proses pemeriksaan dan identifikasi.
"Kami mengucapkan belasungkawa yang sedalam-dalamnya. Setelah ini jenazah bisa dibawa pulang untuk dimakamkan," ujar dr Tutik.
Bus Harapan Jaya nopol AG 7679 US tertabrak Kereta Api Dhoho tujuan Blitar-Kertosono di perlintasan tak berpalang pintu di Desa Ketanon, Kecamatan Kedungwaru pukul 05.16 WIB. Kecelakaan itu menewaskan 5 penumpang bus.
Bus tersebut mengangkut wisatawan yang merupakan rombongan wisata dari sebuah pabrik plastik di Tulungagung hendak menuju ke Kota Batu. Namun saat melintas di Ketanon, terjadilah kecelakaan tersebut.
(iwd/iwd)