Sandiwara Guru SD Dirampok Rp 150 Juta-Akhir Pelarian Pembunuh Mahasiswa Unej

Terpopuler Sepekan di Jatim

Sandiwara Guru SD Dirampok Rp 150 Juta-Akhir Pelarian Pembunuh Mahasiswa Unej

Tim detikJatim - detikJatim
Minggu, 27 Feb 2022 11:36 WIB
Habiskan Uang Pemberian Orang Tua Rp 150 Juta Picu Guru SD Nekat Bikin Drama Perampokan
Guru SD membuat laporan palsu dirampok/Foto: Istimewa (Dok Polres Mojokerto)
Surabaya -

Beberapa berita dalam sepekan menarik pembaca di Jatim. Bahkan beberapa itu terpopuler dan banyak pembaca. Salah satunya sandiwara seorang guru mengaku dirampok sebesar Rp 150 juta. Padahal pengakuan itu akal-akalan saja karena ditagih bukti uang tersebut oleh orangtuanya.

Selain itu kasus pembunuhan mahasiswa Universitas Jember (Unej) setelah 9 tahun baru tertangkap dan suami tega meracuni istrinya menggunakan racun tikus gegara cemburu buta.

Berikut detail berita terpopuler sepekan di Jatim:

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

1. Guru SD di Mojokerto Sandiwara Dirampok Rp 150 juta
Setelah sandiwara perampokan Rp 150 juta yang menimpanya dibongkar polisi, Sri Wahyuliati Ningsih (42) sempat mengelak membuat laporan palsu. Ia kembali mengarang cerita tas miliknya berisi uang Rp 500.000 dan kartu ATM dirampas orang saat pulang dari mengajar.

Sri menyampaikan cerita karangannya itu kepada polisi saat menjalani perawatan di RS Dharma Husada, Ngoro, Mojokerto pada Senin (21/2/2022). Saat itu, guru salah satu SDN di Kecamatan Ngoro ini mengaku tidak pernah kehilangan uang Rp 150 juta. Namun, tas miliknya dirampas orang dalam perjalanan pulang dari mengajar di hari yang sama.

ADVERTISEMENT

PNS asal Desa Jiken, Kecamatan Tulangan, Sidoarjo mengaku uang Rp 150 juta pemberian orang tuanya tidak pernah hilang. Karena Rp 100 juta ia depositokan di Bank Jatim. Sedangkan sisinya ia simpan di sebuah koperasi. Namun, Sri akhirnya meralat keterangannya tersebut saat diinterogasi polisi. Ibu dua anak ini mengaku tidak mempunyai deposito di Bank Jatim.

Sri nekat membuat sandiwara perampokan atau laporan palsu untuk menutupi perbuatannya yang menghabiskan uang pemberian orang tuanya Rp 150 juta. Orang tuanya meminta Sri mendepositokan uang tersebut. Salah satunya untuk persediaan biaya pendidikan dua anak Sri.

2. Pembunuh mahasiswa Unej tertangkap setelah 9 tahun kabur
Kasus pembunuhan seorang mahasiswa Universitas Jember (Unej), Galau Wahyu Utama (20), baru terungkap. Pelaku pembunuhan tertangkap di Bali setelah 9 tahun kabur.

Pelaku adalah Arif Rachman Hakim (33), warga Dusun Krajan Timur, Desa/Kecamatan Jelbuk, Jember. Polisi juga menangkap Mohammad Rofiki (35) yang turut serta dalam peristiwa yang terjadi pada Februari 2013 silam itu.

Korban Galau dibunuh di dalam mobil pada Senin petang, 25 Februari 2013. Jenazah korban lalu dibakar di halaman rumah kosong di Jalan M. Yamin, Kelurahan Tegalbesar, Kaliwates, Jember. Motif kasus tersebut murni karena pelaku ingin mengusai mobil Honda Jazz milik korban. Pelaku mengajak bertemu korban dengan alasan hendak membeli rumah paman korban. Saat mereka semobil bersama, pelaku Arif mencekik korban hingga tewas.

Mobil pun berpindah tangan ke Arif. Arif sendiri mempunyai tujuan ingin memiliki mobil itu. Ia ingin mengesankan calon mertuanya. Selama ini ia berpacaran dengan kekasihnya yang merupakan anak dari seorang kepala dinas di Jember.

Sang calon mertua tak setuju dengan Arif yang masih belum punya pekerjaan tetap dan secara ekonomi masih terbilang kurang. Untuk mengesankan calon mertua, Arif kerap apel menggunakan mobil sewaan. Tetapi lama kelamaan, dompetnya terkuras hingga akhirnya ia mempunyai ide mencuri/merampas mobil.

Mobil Jazz milik korban akhirnya berhasil meluluhkan hati calon mertua sehingga berlanjut ke pelaminan. Pesta digelar secara meriah dan bahkan dihadiri Bupati Jember saat itu. Namun batin Arif tersiksa. Ia kerap dihantui oleh penampakan korban. Beberapa kali saat Arif hendak akan ke kamar mandi, tiba-tiba muncul sosok korban berdiri di depan pintu. Tak hanya di depan pintu kamar mandi, sosok korban kata Arif, juga sering muncul di pojok rumahnya dengan posisi berdiri sambil menatapnya.

Pernikahan Arif akhirnya kandas. Itu dimulai setelah ia harus menggadaikan mobil korban untuk melunasi utang biaya pernikahan. Ia pun akhirnya merantau ke Bali untuk mengadu nasib. Setahun di Bali, ia menerima Arif ditelepon istrinya dan memberitahu sudah mengajukan gugatan cerai. Menurut Arif, sang istri mengaku terpaksa minta cerai karena didesak orang tuanya. Sejak itu, Arif tak pernah pulang. Dia kemudian menekuni pekerjaan sebagai tukang pijat. Keahliannya didapat setelah sebelumnya dia mengikuti dan membayar kursus pijat.

pembunuhan di jemberPelaku pembunuhan di Jember tertangkap/ Foto: Yakub Mulyono

3. Dibakar cemburu suami racuni istri
Ponisri (47) dan pelanggannya, Nur Khamdi Wijaya (40) mengalami keracunan setelah meminum kopi hitam. Ternyata, suami Ponisri yang menaburkan racun tikus pada kopi tersebut. Keracunan baru terjadi setelah Samino menaburkan racun tikus ke bubuk kopi di dalam warung istrinya. Yaitu dialami pemilik warung, Ponisri dan pelanggan sekaligus tetangganya, Nur Akhamdi Wijaya (40).

Keduanya meminum kopi bercampur racun tikus pada Kamis (24/2) sekitar pukul 05.00 WIB. Akibat perbuatan tersangka, istri dan satu orang tetangganya mengalami keracunan sehingga harus menjalani perawatan medis.

Kapolres Mojokerto Kota AKBP Rofiq Ripto Himawan suami Ponisri, Samino Putro (45) yang menaburkan racun tikus pada bubuk kopi di warung milik istrinya. Tersangka diringkus di Gresik pada Kamis (24/2) malam.

Bapak anak satu ini menyelinap masuk ke warung istrinya di Dusun Kemuning, Desa Brayublandong, Dawarblandong, Mojokerto. Samino menaburkan racun tikus ke bubuk kopi yang disimpan istrinya dalam sebuah toples. Kebetulan Ponisri tidak pernah mengunci pintu warungnya saat sudah tutup.

Saat itulah Samino menaburkan racun tikus ke bubuk kopi yang disimpan istrinya dalam sebuah toples di warung tersebut. Seperti biasa, Ponisri membuka warung pukul 04.00 WIB. Ibu anak satu ini meminum satu lepek kopi untuk mengusir kantuk.

Sekitar pukul 05.00 WIB, pelanggan sekaligus tetangganya, Nur Akhamdi Wijaya (40) datang ke warung memesan segelas kopi hitam. Sekitar 1,5 jam kemudian, Ponisri mengalami pusing, mual, muntah dan diare hingga lemas. Kondisinya membaik setelah dirawat di Puskesmas Dawarblandong.

Sedangkan Nur pingsan dengan mulut mengeluarkan busa. Dia menjalani perawatan di RSI Sakinah di Jalan RA Basuni, Sooko, Mojokerto. "Korban yang kemarin koma, sekarang sudah bisa diajak komunikasi," tandas Rofiq.

Berdasarkan keterangan Kepala Dusun Kemuning dan beberapa warga setempat, konflik rumah tangga Samino dan Ponisri memanas sejak sekitar 2 bulan lalu. Karena Samino cemburu setiap kali istrinya melayani para pembeli.

Bapak anak satu itu sempat mengancam akan membunuh istrinya. Sekitar dua pekan lalu, Samino juga menyinggung racun tikus dan kematian. Satu hari kemudian, ia meninggalkan rumahnya dan tinggal bersama saudaranya di Gresik.

keracunan kopi di mojokertoSuami racuni istri ditangkap/ Foto: Dok. Polres Mojokerto Kota

4. Blue Flame di TWA Kawah Ijen
Wisatawan di Banyuwangi mengeluhkan tidak bisa melihat blue flame di Kawah Ijen. Ini dikarenakan kebijakan BKSDA membuka pendakian pukul 03.00 WIB. Hal ini sudah berlangsung selama 2 tahun. Blue flame Ijen hanya bisa dilihat pada saat gelap. Sementara jarak waktu pendakian berkisar 3 jam. Sebelumnya, wisatawan bisa melihat blue flame karena pendakian dibuka pada pukul 01.00 WIB.

Biaya tersebut ditarik oleh agen travel dengan alasan untuk pengurusan SIMAKSI (Surat Izin Masuk Kawasan Konservasi) agar wisatawan bisa mendaki Gunung Ijen pada pukul 01.00 WIB.

Namun Badan Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) membantah adanya paket tersebut. Kepala Seksi Konservasi Wilayah V Banyuwangi pada BBKSDA Jawa Timur, Purwantono membantah adanya paket seharga Rp 2 juta untuk melihat keindahan fenomena api biru di Kawah Ijen.

Diakui Purwantono, pada tahun 2021 lalu pihaknya memang memberlakukan adanya SIMAKSI bagi yang melakukan pendakian sebelum pukul 03.00 WIB. Hanya saja, SIMAKSI ini tidak diberlakukan kepada wisatawan secara umum, melainkan kepada pihak-pihak yang melakukan penelitian.

Untuk menerbitkan SIMAKSI tersebut harus ada permohonan secara resmi terlebih dahulu dari pihak-pihak yang hendak melakukan penelitian. BBKSDA Jawa Timur meminta polemik adanya dugaan tarikan sebesar Rp 2 juta untuk melihat fenomena blue flame di TWA Kawah Ijen tidak didramatisir. Pihaknya bakal menempuh jalur hukum jika tuduhan adanya paket itu ternyata bohong. Sebab, pihak BBKSDA Jatim tidak pernah menjual paket tersebut.

Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Banyuwangi angkat bicara. Pemkab Banyuwangi telah membentuk tim peneliti blue flame di TWA Kawah Ijen. Tim blue flame ini nantinya akan memaparkan secara ilmiah adanya blue flame di gunung yang berbatasan langsung dari Kabupaten Banyuwangi dan Bondowoso ini.

Sementara Ketua Geopark Ijen Banyuwangi, Abdillah Baraas mengatakan, munculnya blue flame berasal dari munculnya gas sulfur dari perut bumi di sekitar kawah. Gas sulfur itu muncul di permukaan dengan suhu tinggi antara 200 hingga 300 derajat celcius. Kemudian kontak dengan oksigen memunculkan api berwarna biru.

blue flame di kawah ijenBlue flame di kawah Ijen/ Foto: Istimewa

Jika memang fenomena blue flame ini muncul secara alami, maka tidak perlu ada campur tangan manusia untuk menghidupkannya.




(fat/fat)


Hide Ads