Aliansi Ormas Surabaya Laporkan Akun Medsos yang Lecehkan TNI ke Polda Jatim

Aliansi Ormas Surabaya Laporkan Akun Medsos yang Lecehkan TNI ke Polda Jatim

Deny Prastyo Utomo - detikJatim
Rabu, 23 Feb 2022 13:26 WIB
demo polda jatim
Demo Aliansi Ormas Surabaya (Foto: Deny Prastyo Utomo/detikJatim)
Surabaya -

Puluhan orang yang mengatasnamakan Aliansi Ormas Surabaya menggelar aksi di depan Polda Jatim, Surabaya Rabu (23/2/2022). Selain menggelar aksi, mereka juga melaporkan sebuah akun media sosial (medsos) terkait dugaan ujaran kebencian dan pelecehan terhadap jabatan fungsional Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD).

Dari pantauan detikJatim, massa melakukan orasi dan juga membawa sejumlah banner bertuliskan 'Kasus Pelecehan Terhadap TNI Harus Dilawan' dan 'Jabatan KSAD Dilindungi Undang-Undang Adalah Harga Mati'.

Setelah melakukan orasi di depan Polda Jawa Timur, perwakilan Aliansi Ormas Surabaya masuk ke gedung Sentra Pelayanan Kepolisian Terpadu (SPKT) untuk melakukan pelaporan.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Korlap Aksi Aliansi Ormas Surabaya Winarto mengatakan kedatangannya ke Polda Jawa Timur untuk melaporkan dua akun medsos yang diduga telah mengunggah ujaran kebencian dan pelecehan.

"Semua bukti-bukti sudah kami bawa. Ini adalah salah satu akun yang kami nilai melanggar aturan penggunaan medsos, khususnya dugaan pelanggaran Undang-Undang ITE," ungkap Winarto kepada detikJatim.

ADVERTISEMENT

Winarto menambahkan, ada dua akun medsos yang dilaporkan. Keduanya mengunggah konten yang diduga mengandung pelecehan dan ujaran kebencian.

"Akun ini tidak hanya melecehkan, tapi menyampaikan ujaran kebencian tentang konstitusi negara, khususnya sebuah jabatan Kepala Staf Angkatan Darat. Dia tidak hanya mengarah ke personal, tapi institusi AD sudah dilecehkan. Misal, bubarkan Puspomad, bubarkan TNI, dan lain-lain," lanjut Winarto.

Winarto membawa belasan bukti tangkap layar akun media sosial yang diduga melakukan pelanggaran.

"Ini (AD) konstitusi resmi yang dilindungi oleh undang-undang. Kalau semua seperti ini (dilecehkan), negara ini mau jadi apa. Jadi kita di sini tergerak sebagai warga negara, sebagai organisasi masyarakat untuk melaporkan akun seperti ini," ungkap Winarto.




(hse/fat)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads