Demo di Surabaya Ricuh, 15 Buruh Jadi Korban Pemukulan Orang Tak Dikenal

Demo di Surabaya Ricuh, 15 Buruh Jadi Korban Pemukulan Orang Tak Dikenal

Deny Prastyo Utomo - detikJatim
Kamis, 17 Feb 2022 15:22 WIB
demo buruh
Buruh di Polrestabes Surabaya (Foto: Deny Prastyo Utomo)
Surabaya -

Aksi demo buruh di kawasan Rungkut ricuh. Diduga kericuhan terjadi saat orang yang tak dikenal membubarkan aksi buruh.

Kanit Reskrim Polsek Tenggilis Ipda Deddie Setiawan mengatakan kasus tersebut sudah ditangani Polrestabes Surabaya. Sejumlah orang juga telah diamankan.

"Di kawasan Rungkut Industri I, (kejadian) sekitar 8.30 WIB. Sudah ditangani Polres. Nanti lebih jelasnya ke Pak Kasat," kata Deddie saat di konfirmasi detikJatim, Kamis (17/2/2022).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Sementara itu, Korlap aksi, Ahmad Arifin mengatakan dirinya dan teman-teman buruh mengelar aksi untuk menanti jawaban dari pihak manajemen perusahan tempat mereka bekerja. Aksi sudah digelar lebih dari sepuluh hari dan berjalan seperti bisa.

"Ada permasalahan, sehingga kita melakukan aksi menunggu jawaban dari manajemen. Keberadaan kita di situ untuk menuntut hak-hak kita yang banyak dilanggar oleh manajemen baru. Pada hari ke 12, jam 9 pagi, tiba-tiba ada aksi penyerangan dari preman sebanyak dua truk," ungkap Arifin.

ADVERTISEMENT

"Kita langsung dihajar tanpa ada kompromi apapun. Sepeda dirusak dengan membawa alat gunting pemotong rantai. Panjang sekali sambil diayun-ayunkan," ungkap Arifin.

Akibat kejadian tersebut, Arifin mengaku ada belasan rekan buruh yang menjadi korban pemukulan. Beberapa di antaranya ada yang melakukan visum di rumah sakit terdekat.

"Ada teman-teman kita menjadi korban. Sebanyak 15 orang. Menjadi korban pemukulan. Kami tidak melawan dan kami dianjurkan tidak melawan. Kita hanya mempertahankan dari pihak preman tadi. Mungkin saja ini indikasi preman bayaran dari perusahaan untuk membubarkan barikade kita. Kita menjadi korban tadI pagi sekitar pukul 9," ungkap Arifin.

Menutur Arifin, pihaknya tidak bisa berbuat apa-apa saat kejadian. Mereka hanya lari pontang-pontang menyelamatkan diri.

"Kejadiannya mendadak, kami tidak bisa berbuat apa-apa. Hanya bisa pontang-panting menyelamatkan diri, karena premannya ada yang bawa balok kayu dan ranting-ranting yang ditarik dipukulkan dari atas kepada teman-teman kita, paving juga ada. Jadi memang kita belum siap apa-apa, kita sedang nyantai menunggu sarapan yang sedang dimasak teman kita," ungkap Arifin.

Selain beberapa buruh yang menjadi korban pemukulan. Arifin mengaku beberapa motor mereka juga ada yang rusak.




(iwd/iwd)


Hide Ads