Kasus Omicron Pada Anak Tinggi, Pemkot Surabaya Buka Suara

Kasus Omicron Pada Anak Tinggi, Pemkot Surabaya Buka Suara

Esti Widiyana - detikJatim
Rabu, 16 Feb 2022 15:10 WIB
Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi
Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi Beri Keterangan (Foto: Esti Widiyana)
Surabaya -

Saat ini, kasus aktif COVID-19 di Surabaya didominasi anak usia 5-17 tahun. Dari total kasus aktif, ada 17,39 persen anak yang terjangkit COVID-19 varian Omicron.

"Rata-rata anak yang terpapar COVID-19 didominasi usia 5-17 tahun. Kasus Omicron pada anak, sebesar 17,39 persen dari total kasus Omicron yang terkonfirmasi di Kota Surabaya," kata Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi kepada detikJatim, Rabu (16/2/2022).

Dia menyebut, banyaknya anak terpapar virus ini disebabkan tingkat aktivitas dan mobilitas yang tinggi. Khususnya dari para orang tua yang memicu munculnya klaster keluarga.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Tingginya jumlah anak yang terpapar juga disebut karena sebagian terlambat melakukan vaksinasi. Sebab, vaksinasi anak dilakukan terakhir setelah lansia dan orang dewasa.

"Kalau dulu kita gerakkan vaksin untuk yang 18 tahun ke atas. Mereka sudah 2 dosis lengkap, bahkan sudah ada yang booster. Kalau anak-anak kan baru saja. Tapi kalau yang sudah vaksin, InsyaAllah gejalanya ringan dan cepat sembuh," ujar Eri.

ADVERTISEMENT

Karenanya, Eri meminta orang tua untuk memperhatikan protokol kesehatan di rumah saat mendampingi anak. Sebab, anak juga rawan terpapar COVID-19, khususnya varian Omicron.

Sementara Kepala Dinkes Surabaya, Nanik Sukristina mengatakan anak-anak memang mudah terpapar saat melakukan aktivitas. Terutama di tempat umum atau di ruang publik.

"Kegiatan di tempat umum terbukti mendominasi kasus COVID-19 varian Omicron pada anak-anak," papar Nanik.

Anak yang terpapar COVID-19 juga diarahkan melakukan isolasi di Hotel Asrama Haji (HAH).

"Ketika melakukan isolasi di HAH, orang tua dapat mendampingi anak-anak mereka di sana, hingga anak tersebut dinyatakan sembuh," tambahnya.

Dia menambahkan, COVID-19 varian Omicron rata-rata menimbulkan gejala ringan atau tanpa gejala. Proses penyembuhan membutuhkan waktu 3-7 hari. Serta, tetap disarankan untuk melakukan isolasi mandiri selama 10-14 hari.

"Ini merupakan masa isolasi optimal meskipun hasil swab sudah negatif. Bahkan ada yang lebih cepat sesuai dengan daya tahan tubuh masing-masing pasien," kata Nanik.




(hse/fat)


Hide Ads