Kasus COVID-19 aktif di Surabaya masih naik. Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi bercerita soal anaknya dan penjaga rumah dinas yang sempat terpapar COVID-19.
"Anakku dewe mari kenek (Anak saya sendiri habis kena) COVID-19 beberapa hari yang lalu, satu (anak laki-laki)," kata Eri kepada wartawan di Kantor Bappeko Surabaya, Selasa (15/2/2022).
Tidak sampai satu pekan terpapar, anaknya dan penjaga rumah dinas dinyatakan negatif COVID-19. Eri bercerita, dua pekan sekali ia dan keluarga swab PCR.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pada Hari Minggu pekan lalu, putranya main basket. Lalu pada Hari Seninnya, ia mendapat kabar dari sekolah ada siswa yang terpapar COVID-19. Putranya lalu swab PCR.
"Terus dilakukan swab Selasa, hasilnya bukan positif dan negatif, tapi abu-abu. Sudah," ujarnya.
Setelah mendapati hasil abu-abu, ia memutuskan untuk mengisolasi sang putra. Sang putra diberi obat dan vitamin. Tak ada sepekan, putranya negatif COVID-19.
"Akhirnya isolasi dikasih obat. Kamis swab sekeluarga negatif semua," jelasnya.
Selain putranya, penjaga rumah dinas wali kota juga ada yang terpapar Omicron. Saat terdeteksi, pihaknya langsung membawa yang bersangkutan ke Asrama Haji untuk isoter.
"Penjaga dinas, 5 kena COVID Omicron mungkin, masuk Asrama Haji. Dua hari di-swab, negatif. Artinya harus yakin satu-satunyanya mencegah COVID ini pakai masker, karena penularan dari udara, seperti flu biasa," pungkasnya.
(sun/sun)