Mensos dan Bupati Sidoarjo Fasilitasi Pengobatan Bocah Penderita Atresia Ani

Mensos dan Bupati Sidoarjo Fasilitasi Pengobatan Bocah Penderita Atresia Ani

Suparno Nodhor - detikJatim
Senin, 14 Feb 2022 15:20 WIB
mensos kunjungi bocah sidoarjo
Mensos bersama Bupati Sidoarjo Kunjungi Bocah Sidoarjo (Foto: suparno nodhor)
Sidoarjo -

Menteri Sosial Tri Rismaharini menyambangi kediaman M. Haidar Dhanu Abrisa di Sidoarjo. Bocah 2 tahun ini menderita Atresia Ani, yakni kelainan yang menyebabkan anak lahir tanpa anus.

Mensos tiba dengan didampingi Bupati Sidoarjo Ahmad Muhdlor Ali di kediaman Haidar di Desa Ketegan, Kecamatan Tanggulangin, Sidoarjo. Saat tiba di lokasi, Mensos dan Bupati langsung menemui Haidar yang tengah digendong ibunya.

"Ibu tidak usah khawatir. Karena dulu ada kasus sama persis di Surabaya. Bisa normal dan anaknya sekarang sudah besar," kata Risma di hadapan orangtua Haidar (14/2/2022).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Risma hadir menyerahkan secara simbolis bantuan ATENSI untuk Haidar. Bantuan ATENSI yang diberikan antara lain kantong kolostom (untuk menampung kotoran) dan popok sekali pakai.

Bantuan lainnya berupa nutrisi yaitu susu, telur ayam, biskuit, madu, vitamin, dan diserahkan pula mainan anak. Pada kesempatan itu, Haidar terlihat mencoba mainan mobil-mobilan.

ADVERTISEMENT

Bantuan di atas merupakan dukungan dari Sentra Terpadu Soeharso Surakarta dan Sentra Terpadu Kartini Temanggung. Penanganan terhadap Haidar juga melibatkan situs donasi dan penggalangan dana berbasis daring. Sehingga telah terkumpul donasi sebanyak Rp75.806.804 dari 5.105 dermawan.

Dalam penjelasannya, Risma mengatakan dalam menyelenggarakan tugas pembangunan kesejahteraan sosial, pemerintah tidak bisa bekerja sendiri. Demikian juga dengan penanganan terhadap anak-anak kurang beruntung semacam Haidar.

"Penanganan medis untuk Haidar ini kan dilakukan secara berkelanjutan. Dengan sistem pengelolaan anggaran negara kami memiliki keterbatasan. Jadi kami perlu bersinergi dengan masyarakat. Terima kasih kepada para dermawan," jelas Risma.

Gus Muhdlor menyampaikan apresiasi dan ucapan terima kasih kepada Risma dan masyarakat luas yang telah membantu. Pemkab Sidoarjo telah mengunjungi Haidar dan akan mempercepat operasi yang kedua untuk Haidar. Pihaknya akan memantau terus perkembangan anak Haidar hingga sembuh. Karena penyembuhannya membutuhkan proses sekitar empat bulan.

"Proses yang harus dilalui fase pertama kemarin sudah dilakukan operasi, tapi memang untuk Anus buatan ini butuh waktu dan dalam waktu 4-5 bulan ke depan akan dilakukan operasi lagi," kata Gus Muhdlor.

Gus Muhdlor menegaskan pemkab Sidoarjo akan membantu biaya operasional orang tua Haidar selama menjalani perawatan di rumah sakit.

"Setelah proses medis selesai maka faktor-faktor lain yang harus diperhatikan termasuk salah satunya adalah biaya operasional. Misalnya biaya operasional saat menunggu di rumah sakit, ini yang membutuhkan uluran kita semua," jelas Muhdlor.

M. Haidar Dhanu Abrisa merupakan anak pasangan Hafid Nurussoba (41) dan Nurul Hidayati (40) itu dijadwalkan menjalani operasi kedua pada bulan Mei - Juni di RS. dr. Soetomo Surabaya.

"Operasi pertama sudah selesai pada 28 Januari 2022, ini disuruh menungggu 4-5 bulan lagi untuk operasi lanjutan (kedua). Perkiraan bulan Mei atau Juni," kata Nurul Hidayati, ibu dari Muhammad Haidar Dhanu.

Menurut penjelasan dari pihak RS. dr. Soetomo yang diterima Nurul, operasi yang kedua untuk pembuatan anus buatan anak Haidar nanti merupakan operasi terakhir.

Wanita paruh baya itu berharap setelah dilakukan operasi yang kedua, anaknya Haidar bisa buang air besar secara normal.

Ia menyampaikan terimakasih kepada pemerintah Kabupaten Sidoarjo yang sudah membantu memfasilitasi pengobatan Haidar sampai akhirnya mendapatkan penanganan operasi di RS. dr. Soetomo.

"Pemkab Sidoarjo selain memberikan bantuan berupa uang dan sembako juga ikut mengawal anak kami, Haidar sampai proses operasi. Kami menyampaikan terimakasih atas kepedulian dari Pemkab Sidoarjo," tandas Nurul.

Sebelumnya, diperoleh informasi bahwa kondisi fisik Haidar sehat, namun mengalami kelainan Atresia Ani. Yakni kondisi bagian akhir usus besar sampai ke lubang anus tidak terbentuk dengan sempurna. Dia pernah mendapat layanan operasi pertama dengan pembuatan lubang anus sementara di pinggang dari RSUD dr. Soetomo Surabaya dengan fasilitas BPJS.

Orangtua Haidar bekerja di pabrik rokok dan tergolong keluarga pra sejahtera. Hingga kini, mereka belum pernah mendapat bantuan dari pemerintah. Namun, Kemensos telah berkoordinasi dengan Pemkab Sidoarjo untuk segera memproses identitas kependudukan agar mereka bisa terakses bantuan sosial.




(hse/sun)


Hide Ads