Cerita Getir Pelaku UMKM Surabaya di Tengah Langkanya Minyak Goreng

Cerita Getir Pelaku UMKM Surabaya di Tengah Langkanya Minyak Goreng

Hanaa Septiana - detikJatim
Kamis, 10 Feb 2022 18:35 WIB
Ilustrasi minyak goreng
Ilustrasi Minyak Goreng Langka (Foto: Istimewa)
Surabaya -

Kelangkaan minyak goreng kemasan masih terjadi di Surabaya. Kondisi itu berdampak ke sejumlah pelaku UMKM di kota pahlawan. Pelaku UMKM sampai menurunkan kualitas produksinya.

"Iya, langka. Kemarin katanya ada di minimarket, pas saya cari kok nggak ada," ujar salah satu pelaku UMKM di Surabaya, Ita Suryani saat dikonfirmasi detikJatim Kamis (10/2/2022).

Produsen sambal kemasan itu mengaku sudah kesulitan mencari minyak goreng sejak awal Januari. Terlebih, dia hanya menggunakan minyak goreng versi premium yang biasanya hanya ditemukan di minimarket atau swalayan.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Sudah enggak pernah lagi ketemu yang jenis premium, adanya yang kemasan biasa," ujar Ita.

Karenanya, dia mencari alternatif minyak goreng di pasar tradisional dengan harga lama. Yakni 19-20 ribu per liter. Hal itu menyebabkan Ita harus menurunkan kualitas produksi sambal kemasannya. Namun, dia bersyukur belum ada pelanggan yang protes.

ADVERTISEMENT

"Kalau yang premium kan sudah diuji keawetannya untuk disimpan 12 bulan, yang ini (minyak goreng biasa) ya belum tau, tapi ya terpaksa, masa mau enggak jualan? Tapi sampai sekarang belum ada pelanggan yang protes," keluh pemilik usaha Sambal Ning Ita itu.

Setiap minggunya, Ita biasa membeli minyak goreng sebanyak 12 liter jenis premium. Minyak goreng sebanyak itu dia gunakan untuk memproduksi sambal kemasan sebanyak 1 karton.

Karena kelangkaan minyak goreng, Ita pun selalu dibayangi jumlah produksi yang tidak menentu lagi.

"Jadi kalau dulu beli untuk satu minggu, sekarang untuk jaga-jaga ya beli agak lebih, tapi enggak sampai nyetok banyak/nandon. Takut enggak bisa produksi soalnya," papar Ita.




(hse/iwd)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads