Selain Dipakai Sendiri, Vaksin Merah Putih Juga Didonasikan untuk Negara Lain

Selain Dipakai Sendiri, Vaksin Merah Putih Juga Didonasikan untuk Negara Lain

Esti Widiyana - detikJatim
Rabu, 09 Feb 2022 16:25 WIB
sambutan Menkes untuk vaksin merah putih
Menkes beri sambutan saat Seremoni Vaksin Merah Putih (Foto: Esti Widiyana)
Surabaya -

Vaksin Merah Putih mulai uji klinis Fase 1 hari ini, Rabu (9/2/2022). Rencananya, vaksin Merah Putih ini akan didonasikan ke luar negeri.

Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin mengonfirmasi hal itu saat seremoni uji klinis vaksin Merah Putih lewat sambungan ZOOM Meeting, Rabu (9/2/2022).

"Ini (vaksin Merah Putih) nanti akan digunakan sebagai vaksin donasi internasional dari Pemerintah Indonesia. Pak Presiden juga sudah bersedia. Walau kita bukan negara maju dan tidak banyak yang bukan negara maju bisa mendonasikan vaksinnya," kata Budi.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Budi menambahkan, saat uji klinis selesai dan siap diproduksi, Pemerintah akan membeli vaksin buatan anak bangsa ini untuk donasi. Artinya vaksin ini tidak hanya dipakai untuk lokal, tetapi juga internasional.

"Pemerintah yang akan membeli vaksinnya untuk donasi ini," ujar Budi.

ADVERTISEMENT

Dia mencontohkan, salah satu kawasan yang membutuhkan donasi vaksin adalah Afrika. Sebab, pergerakan vaksinasi di sana lambat. Karena mayoritas donasi vaksin yang diterima adalah Moderna dan Pfizer. Keduanya membutuhkan pengiriman dengan suhu dingin sampai -25⁰ celcius. Itu membuat mereka kesulitan.

Karenanya, pemerintah Indonesia berharap bisa membantu donasi di berbagai negara, termasuk Afrika.

"Kebetulan kita negara muslim, Afrika juga banyak negara muslim, mungkin itu bisa membantu (donasi)," jelas alumnus Institut Teknologi Bandung (ITB) itu.

Pihaknya juga meminta tim peneliti dan PT. Biotis (produsen vaksin Merah Putih) untuk segera melakukan proses registrasi ke WHO dan publikasi riset sebanyak mungkin. Agar Indonesia bisa menggunakan vaksin ini sebagai donasi.

"Maka harus dipastikan vaksin kita di kelas internasional. Karena vaksin yang bisa masuk ke emergency use list (EUL) adalah vaksin dengan kajian yang cukup. Sehingga transparan dan bisa diamati peneliti internasional. Ini juga akan membuat nama Unair semakin dikenal di internasional," urai Budi.

Sementara itu, Rektor Unair Prof Nasih mengatakan bahwa donasi vaksin Merah Putih merupakan inisiatif Presiden Joko Widodo. Sebab, donasi vaksin buatan anak bangsa bisa membantu negara yang masih kecil tingkat vaksinasinya.

"Pak Presiden punya keinginan untuk mendonasikan, khususnya untuk negara-negara Afrika yang tingkat vaksinasinya masih sangat rendah. Penyebabnya bukan hanya teknis, tapi juga keyakinan, misalnya karena khawatir kehalalan dan lain-lain," tutup Nasih.




(hse/hse)


Hide Ads