1. Mengaku Positif COVID-19 dan Posting Jalan-Jalan di Akun Medsos Pribadi
Pada sebuah postingan yang beredar di medsos, tampak foto yang memperlihatkan sebuah pusat perbelanjaan yang dikunjungi oleh pasutri tersebut. Caption yang ditulis mereka jelas-jelas menyatakan bahwa mereka terkonfirmasi positif COVID-19.
2. Batal Berlibur ke Bali, Pilih Jalan-jalan ke Malang Karena Bergejala Ringan
Pada caption yang ditulis, awalnya pasutri tersebut ingin berlibur ke Bali. Namun batal karena terkonfirmasi positif COVID-19. Mereka lantas memilih jalan-jalan ke Malang.
Pasutri itu juga mengatakan, bahwa varian Omicron memiliki gejala ringan, tidak seperti Delta. Karena sebelumnya pria itu juga pernah terinfeksi virus COVID-19 varian Delta. Kondisi itu membuatnya hampir tidak merasakan gejala COVID-19, hanya merasakan tenggorokan gatal. Sehingga dapat santai dan berwisata dengan keluarga. Ini captionnya.
"Batal ke Bali karna mo nyebrang feri ketapang gili malah positif covid19 akhirnya keliling batu-malang dan sekitarnya ternyata banyak destinasi belum dikunjungi
Om imron kali ini ringan gejalanya, mungkin karna alumni delta sebelumya jd hampir tak terasa, gejalanya tenggorokan guatel agak sakit spt radang, badan sumer dan bersin2 suedikit, yah seperti divaksin moderna lah tapi jalan2 jalan terooss
3. Mampir ke salah satu pusat perbelanjaan di Malang
Pada caption yang sama, mereka mengaku mampir ke pusat perbelanjaan di Malang. Berikut captionnya.
Next time bali lah
Ditoko lailai lailai panggil aku si ......." tulis caption yang menyertai foto tersebut.
4. Merupakan Warga Kalimantan Timur
Setelah dicek satgas dan pihak kepolisian, postingan itu dikonfirmasi kebenarannya. Polisi berhasil mengidentifikasi identitas pasutri itu. Penyelidikan mengungkap mereka adalah warga Kalimantan Timur.
Hasilnya, diketahui orang tersebut adalah warga luar Kota Malang. "Iya sudah, warga luar Kota Malang, tepatnya di Kalimantan Timur," jawab Kapolresta Malang Kota Kombes Pol Budi Hermanto kepada detikJatim melalui pesan WhatsApp, Senin (7/2/2022).
5.Pusat Perbelanjaan di Kota Malang yang disinggahi disegel
Pusat perbelanjaan yang berlokasi di Jalan Semeru, Kota Malang itu disegel selama 14 hari. Langkah ini juga berkaitan dengan pelanggaran yang dilakukan, yakni tak memasang scan barcode PeduliLindungi.
Pihak Satgas COVID-19 Kota Malang juga melakukan tracing dan testing terhadap kemungkinan penularan dan penyebaran akibat perbuatan tak bertanggungjawab pasutri tersebut. Sebanyak 30 Orang yang berkegiatan di pusat perbelanjaan yang disinggahi pasutri COVID-19 dites antigen. Satu orang hasilnya positif.
6. Menparekraf Sandiaga Uno Marah
Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Uno tidak terima dengan aksi pasutri ini. Sandiaga menyebut tindakan ini mencoreng sektor pariwisata.
"Ini adalah contoh tidak baik, yang tidak boleh ditiru. Tindakan seperti ini yang justru akan mencoreng sektor pariwisata kita dan memperlambat penanganan pandemi," kata Sandiaga.
Untuk kasus ini Sandi menyebut pihaknya tidak segan akan menindak tegas dan memproses dengan seadil-adilnya. "Kami tidak segan untuk menindak tegas, memproses dengan seadil-adilnya," tegas Sandi
7. Libatkan Polresta Samarinda
Polresta Samarinda dilibatkan karena Pasutri COVID-19 itu sendiri diketahui merupakan warga Kalimantan Timur.
"Polresta Malang Kota telah berkoordinasi dengan Polresta Samarinda terkait pemanggilan tersebut," ujar Kasi Humas Ipda Eko Novianto kepada wartawan, Selasa (8/2/2022).
8. Meminta Maaf dan Berujung Klarifikasi
Pasutri COVID-19 yang viral jalan-jalan ke Malang dan Kota Batu akhirnya meminta maaf. Mereka juga memberi klarifikasi atas perbuatan yang mereka lakukan. Klarifikasi itu mereka unggah ke media sosial.
"Disini saya Reza Fahd Adrian dan Keluarga memohon maaf sebesar-besarnya kepada semua masyarakat indonesia dan khususnya masyarakat Kota Batu dan Malang dengan viralnya postingan saya tertanggal 27 Januari 2022 dan viral tanggal 6 Februari 2022," tulis luckyreza seperti yang dilihat detikjatim, Selasa (9/2/2022).
9. Berangkat dari Samarinda Dengan Tujuan Jawa dan Bali
Pada klarifikasi tersebut, mereka menulis kronologi perjalanannya. Mulanya, satu keluarga itu datang dari Samarinda menuju Jakarta. Dari Jakarta mereka menuju Yogyakarta untuk kemudian lanjut ke Malang dan Kota Batu.
(hse/iwd)