Perahu ini ditumpangi dua nelayan, yakni Joni Purniawan (29) dan Taufik Hidayat (23). Keduanya asal Desa Socorejo RT 01, Kecamatan Jenu, Tuban. Perahu yang terbuat dari kayu ini pecah akibat gelombang air laut utara yang tinggi.
Keduanya pun sempat melihat ada kapal yang lewat. Lalu, dua nelayan ini mencoba berenang mendekati kapal tersebut untuk meminta pertolongan. Sekitar satu jam mereka terombang-ambing.
"Berangkat ke laut itu setengah delapan pagi tadi, sekitar jam 10 perahu dihantam ombak. Akhirnya saya dan teman berpegangan pada kayu dan terapung apung berusaha renang mendekat ke kapal yang lewat sekitar 5 mil," ungkap salah satu nelayan, Joni, usai dievakuasi, Senin (7/2/2022).
Setelah dekat dengan kapal, Joni dan rekannya berteriak minta tolong. Beruntung, para awak kapal mendengar teriakannya dan menyelamatkan mereka.
"Alhamdulillah teriak-teriak kok dengar," tambah Joni.
Joni dan Taufik mengaku tak bisa membayangkan jika tak ada kapal yang menolong mereka saat itu. Mereka sempat pesimis karena kondisi ombak yang sangat besar dan kejadian ini berlangsung tepat di tengah laut utara.
"Pokoknya kita nggak tahu apa yang terjadi jika nggak ada kapal Galunggung ini," imbuh Joni lirih.
![]() |
Sebelumnya, dua korban sempat terombang-ambing di lautan. Keduanya terapung di radius 5,1 mil dari pantai laut utara.
"Iya benar kami dapat laporan ada nelayan yang terapung dan diselamatkan oleh kapal besar," ungkap Kepala Pos Polisi Air Tuban, Aiptu Joko kepada detikJatim, Senin (7/2/2022).
Akhirnya, mereka selamat usai dievakuasi para awak kapal Galunggung yang hendak menuju Pertamina Tuban. Penyelamatan mereka dengan menggunakan tali dan pelampung. Setelah itu, keduanya naik ke kapal melalui anak tangga kapal MP Galunggung.
Usai di atas kapal, kedua awak perahu menunggu jemputan kapal dari tim Pol Air dan Pertamina Tuban untuk proses evakuasi.
"Kita bersama tim Pol Air Tuban langsung bergerak menuju sasaran memggunakan kapal takboat. Ini kita sedang perjalanan ke tepi pantai," tambahnya.
(hil/hil)