Pembelajaran tatap muka (PTM) terbatas di SDN Kebonsari Kota Pasuruan dihentikan karena seorang guru terpapar COVID-19. Pembelajaran dilakukan secara daring.
"Setelah ada guru yang terdeteksi positif COVID-19, warga di satuan pendidikan harus tracing, terutama bagi mereka yang memiliki riwayat kontak erat dengan guru yang terpapar. Selama tracing sekolahnya ditutup. Anak-anak tetap belajar daring," kata Wali Kota Pasuruan Saifullah Yusuf (Gus Ipul) di rumah dinasnya, Rabu (2/2/2022).
Gus Ipul memastikan, kondisi di SDN Kebonsari tidak mempengaruhi sekolah lain. PTM di sekolah lain tetap berjalan normal.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Sekolah lain tetap normal. Nggak perlu khawatir," ujar Gus Ipul.
Kepala SDN Kebonsari, Mukharomah mengatakan, PTM dihentikan sejak Senin (31/1). Pembelajaran berjalan dengan kapasitas siswa penuh dan tidak ada kendala apapun.
"Kemudian ada satu guru kelas IV dinyatakan positif COVID-19 setelah pulang mengantarkan anaknya ke pondok pesantren di luar kota," jelas Mukharomah.
Menurut Mukharomah, guru tersebut mengeluh meriang, tensi darahnya tinggi dan pusing. Pada Sabtu (29/1), guru tersebut dinyatakan positif COVID-19.
Setelah itu, dinas kesehatan melakukan tracing terhadap 40 guru dan 30 siswa kelas VI. Hasilnya, tiga siswa dinyatakan reaktif. Mereka kemudian diminta menjalani pemeriksaan PCR.
"Bila hasilnya aman, PTM bisa kembali dibuka, Sabtu (5/2) mendatang," pungkasnya.
(sun/iwd)