Sembilan siswa salah satu SMK swasta di Kota Blitar positif COVID-19. Maka dari itu, SMK tersebut menerapkan belajar daring selama dua pekan.
Kepala Cabang Dinas Pendidikan (Cabdindik) Provinsi Jawa Timur Wilayah Blitar, Solikin mengatakan, pihaknya telah mendapatkan informasi terkait hasil tracing setelah ada satu siswi yang terkonfirmasi positif COVID-19 pada Jumat (28/1). Hasilnya, ada delapan siswa yang dinyatakan positif COVID-19. Yang di-tracing sebanyak 35 siswa.
"Iya ada delapan siswa yang positif COVID-19. Itu diketahui dari hasil tracing dari satu siswi yang sebelumnya sudah positif minggu lalu. Hasil tracing baru keluar pagi ini," ujarnya, Rabu (2/2/2022).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Solikin menyebut, tracing dilakukan oleh Satgas COVID-19 Kota Blitar. Delapan siswa yang dinyatakan positif COVID-19 itu sudah menjalani isolasi mandiri (isoman) di rumah masing-masing. Sebab, mereka tidak mengalami gejala dan beberapa merasakan gejala ringan.
"Satu siswi dirawat di rumah sakit, delapan siswa yang terkonfirmasi baru ini isoman di rumah karena gejala ringan. Tapi keseluruhan kondisinya sudah membaik," terangnya.
Disinggung mengenai kegiatan pembelajaran, Solikin menegaskan, pihaknya sudah memberikan arahan kepada sekolah untuk menutup sementara. Pembelajaran siswa dialihkan melalui daring. Penutupan sekolah dilakukan untuk meminimalisir penyebaran kasus COVID-19 di sekolah tersebut.
"Sekolah sudah kami beritahu untuk menutup dulu, sekitar dua minggu. Dengan catatan pembelajaran tetap berlangsung secara daring atau jarak jauh," jelasnya.
Dia menambahkan, seluruh SMA/SMK di Blitar diharapkan tetap menjaga protokol kesehatan (prokes) saat pembelajaran tatap muka (PTM) berlangsung. Siswa diimbau tidak berkegiatan berlebihan di luar rumah apabila tidak terlalu penting.
"Kami imbau kepada semua siswa untuk tidak keluyuran, tidak berkerumun. Usahakan ke luar rumah saat ada kepentingan, setelah pulang sekolah langsung pulang. Prokes jangan kendor," pungkas Solikin.
(sun/iwd)