Langkah Atasi Banjir Luapan Bengawan Njero yang 2 Bulan Tak Kunjung Surut

Langkah Atasi Banjir Luapan Bengawan Njero yang 2 Bulan Tak Kunjung Surut

Eko Sudjarwo - detikJatim
Minggu, 30 Jan 2022 08:57 WIB
Sungai Bengawan Njero di Lamongan kembali meluap sehingga jalan antarkecamatan terendam hingga satu meter. Ojek motor roda tiga beraksi membantu warga.
Banjir di Lamongan (Foto: Eko Sudjarwo/file)
Lamongan -

Banjir akibat luapan Bengawan Njero masih terjadi di Lamongan. Beragam upaya dilakukan agar banjir yang sudah berlangsung lebih dari 2 bulan itu segera surut. Apa saja langkah yang sudah dan akan dilakukan?

Kabag Protokol dan Komunikasi Pimpinan (Prokopim) Lamongan Arif Bakhtiar mengungkapkan, telah dilakukan berbagai upaya untuk menangani luapan air Bengawan Njero ini. Langkah ini, menurut Arif, dilakukan dengan tetap berkoordinasi dan komunikasi dengan pihak-pihak yang terkait dengan permasalahan Bengawan Njero agar bisa segera surut.

"Pemkab Lamongan telah berkoordinasi dengan berbagai pihak yang mempunyai kewenangan atas Bengawan Njero yakni BBWS Bengawan Solo, Dinas PU SDA Propinsi Jawa Timur dan beberapa stakeholder. Kita sudah membentuk Tim Penanggulangan Banjir Bengawan Njero dan melakukan action sesuai kewenangan masing-masing," kata Arif Bakhtiar kepada detikJatim, Minggu (30/1/2022).

Beberapa langkah tersebut, menurut Arif, diantaranya adalah telah dilakukan normalisasi Kali Dinoyo pada titik kritis sepanjang 3 km oleh BBWS Bengawan Solo dengan menggunakan alat berat. Begitu pula penyedotan dengan menggunakan pompa air dengan kapasitas penuh untuk mengurangi banjir juga sudah dilakukan.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Pemkab Lamongan, tutur Arif, juga melakukan pembersihan aliran sungai dari enceng gondok, jaring dan anco. Normalisasi Rawa Semando dan Rawa Cungkup, terang Arif, juga telah dilakukan oleh Dinas PU SDA Propinsi Jawa Timur.

"Penanganan banjir ini sudah sesuai dengan desain BBWS Bengawan Solo untuk mengurangi air masuk ke Kali Blawi," jelas Arif.

ADVERTISEMENT

Begitu pula bantuan sosial juga diserahkan melalui BPBD Lamongan pada masyarakat 6 kecamatan terdampak luapan banjir Bengawan Njero. Armada mobil berupa truk atau pikap juga masih disediakan bergantian oleh OPD untuk mobilitas warga setempat dan mengangkut kendaraan roda dua.

"Bupati Lamongan juga ikut mengawal secara langsung proses pembersihan enceng gondok di sekitaran sungai," ujarnya seraya berharap agar dengan penanganan ini banjir bisa segera surut.

Untuk diketahui, Banjir Bengawan Njero saat ini masih terjadi setidaknya di 28 desa di 5 kecamatan di Lamongan. Ke 5 kecamatan tersebut diantaranya adalah Turi, Kalitengah, Glagah, Deket dan Karangbinangun. Bengawan Njero merupakan wilayah yang berbentuk mangkuk dengan dasar yang bergelombang dengan elevasi -0,70 m di sebagian wilayah bahkan sampai -1,20 m.

Air dari perbukitan selatan dan area sebelah barat melalui sungai Moropelang, Gondang, Kruwul, Plalangan dan Dapur berkumpul di Bengawan Njero. Bengawan Njero merupakan daerah yang sering tergenang dan banjir pada saat musim penghujan.




(iwd/iwd)


Hide Ads