Wisata Air Panas Desa Kepulungan, Kecamatan Gempol, Kabupaten Pasuruan ditutup sementara hingga waktu yang belum ditentukan. Wisata desa yang dikelola karang taruna itu akan dibuka lagi setelah suasana kondusif.
"Kita tutup dua hari ini. Nantinya rencana kita buka lagi, tapi sampai jam 12 malam. Karena komunitas gay biasanya datang di atas jam 12 malam," kata Humas Karang Taruna Desa Kepulungan, Hiza Ikromi, Kamis (27/1/2022).
Hiza membenarkan bahwa pemandian itu beberapa kali menjadi lokasi komunitas gay berkumpul, mandi bersama dalam keadaan bugil. Peristiwa itu yang mendasari pembongkaran bilik pada Senin (24/1) dan akhirnya dilakukan penutupan sementara.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Tempat ini kan ada bilik. Atas dasar rekom pak kades atas atensi atasannya, bilik itu kan dibuat syar'i, pria dan wanita. Ternyata disalahgunakan oleh komunitas gay," jelas Hiza.
Hiza membeberkan pemandian ini diketahui digunakan komunitas gay berkumpul sekitar lima bulan lalu.
"Dua kali teman pemuda yang jaga parkir memantau seperti itu, empat atau lima bulan lalu. Dan saya juga pernah melihat sendiri, cuman saat saya melihat, mereka bukan bersetubuh. Jadi ada sekumpulan pria, antara tujuh sampai delapan orang, mereka itu bugil di dalam," jelas Hiza.
"Ketua karang taruna saya juga sempat melihat mereka mandi dan melakukan hal tak senonoh. Ada juga warga yang ingin tahu, suatu malam jam 12, dia melihat rombongan itu mandi telanjang dan berhubungan. Dia lari, lapor ke kita. Kemudian saya datangi dan saya matikan air. Saya bilang: jangan seperti ini. Pembuatan asusila ini dilarang akan ditindak tegas kalau saya tahu langsung," urai Hiza.
Meski beberapa kali dipergoki, komunitas ini tak kapok. Bahkan setelah bilik dibongkar, mereka sempat datang ke lokasi, mandi dalam keadaan bugil. Mereka mematikan lampu di lokasi.
Diakui Hiza, pihaknya memang tak memiliki bukti kuat mereka melakukan persetubuhan di lokasi. Mereka selalu menyangkal saat kepergok. "Kita nggak ada bukti gambar atau video," jelasnya.
Atas dasar itu pihaknya memutuskan menutup sementara wisata air panas. Pihaknya masih mencari cara agar lokasi pemandian yang berjarak 150 meter dari desa itu tak lagi disalahgunakan komunitas gay.
(iwd/iwd)