Saat Usulan Akses Keranda Mayat Tak Digubris dan Pagar Beton Tetap Dibangun

Saat Usulan Akses Keranda Mayat Tak Digubris dan Pagar Beton Tetap Dibangun

Muhammad Aminudin - detikJatim
Selasa, 25 Jan 2022 12:19 WIB
akses warga terhalang pagar beton perumahan
Pagar beton yang membentang tutupi akses 6 rumah (Foto: Muhammad Aminudin)
Malang -

Kurang lebih sudah 10 hari pagar beton menutup akses enam rumah di Dusun Karangwaru, Kelurahan Candirenggo, Kecamatan Singosari, Kabupaten Malang. Selama itu, warga dan pengurus RW sudah berusaha agar pagar beton itu bisa dibongkar. Tetapi hasilnya nihil.

Bahkan usulan akses selebar keranda mayat pun mentah. Pagar beton setinggi kurang lenbih 2,5 meter itu tetap dibangun sepanjang sekitar 50 meter.

Ketua RW 10 Dusun Karangwaru, Desa Candirenggo, Abdul Rodjak, mengatakan dirinya sempat menanyakan perihal pembangunan pagar beton ini melalui kelurahan dan kecamatan. Namun, solusinya tak kunjung ada hingga pagar beton tersebut terbangun.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Ya buntu, akhirnya ya sampai dibangun. Sempat ketemu sama Bu Lurah dan Camat, tapi ya gitu, temboknya ya tetap dibangun," tutur Rodjak saat ditemui wartawan, Selasa (25/1/2022).

Rodjak menjelaskan pagar beton itu dibangun membentang sekitar 50 meter dan menutup seluruh lokasi yang berada di sisi selatan perumahan. Ada enam rumah warga yang aksesnya tertutup pagar beton tersebut.

ADVERTISEMENT

"Ada yang gak bisa keluar. Ada warga saya yang biasanya buka warung jadi tutup karena tembok itu. Padahal yang beli juga warga perumahan," kata Rodjak.

Rodjak menambahkan warga sebelumnya saat pengerjaan pagar beton itu pernah mengusulkan agar diberi akses selebar keranda mayat. Tujuannya, jika agar ada warga yang meninggal, bisa lewat akses itu.

"Karena tempat pemakaman umumnya kan lewat perumahan. Supaya juga kalau ada warga perumahan meninggal kan warga kampung juga yang bantu. Tapi sampai dibangun pun ya gak ada aksesnya," lanjut Rodjak.

Saat ditanya perihal pembangunan tembok itu, Rodjak tidak tahu pasti keperluannya untuk apa. Apakah memang untuk pembatas atau ada tujuan lain, Rodjak mengaku tidak tahu.

"Ya gak tahu orangnya gak tahu serawung (komunikasi) ke kami," tandas Rodjak.




(iwd/iwd)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads