ITS Harap Kandungan Lithium di Lumpur Sidoarjo Bisa Ditindaklanjuti

ITS Harap Kandungan Lithium di Lumpur Sidoarjo Bisa Ditindaklanjuti

Hilda Meilisa Rinanda - detikJatim
Senin, 24 Jan 2022 17:55 WIB
lumpur sidoarjo
Lumpur Sidoarjo saat ini (Foto: Suparno/detikcom)
Sidoarjo -

Penelitian Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Surabaya menemukan kandungan lithium dalam Lumpur Sidoarjo. Temuan ini diharapkan bisa ditindaklanjuti.

Penelitian ini dilakukan tim terpadu riset mandiri (TTRM). ITS mengaku terbuka dengan seluruh pihak yang ingin bekerja sama untuk mendalami temuan ini.

Pakar Geologi ITS, Dr Amien Widodo mengatakan lithium memiliki banyak manfaat untuk kehidupan sehari-hari. Misalnya sebagai bahan baku baterai hingga powerbank. Namun, belum dilakukan penelitian lanjutan karena biayanya tidak murah.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Kalau kita terbuka untuk bekerja sama dengan semua orang, khususnya industri sehingga nanti bisa ini menjadi suatu yang nyata," kata Amien di Surabaya, Senin (24/1/2022).

Amien pun berharap ada penelitian lanjutan soal temuan ini. Sehingga lumpur yang sudah menyembur selama 16 tahun ini bisa dimanfaatkan.

ADVERTISEMENT

"Penelitian, terus kemudian kita pisahkan dan dari hasil tadi kita jadikan suatu barang, jadi baterai atau apa," imbuhnya.

Selain itu, Amien mengatakan pihaknya juga pernah mendapat tawaran penelitian dari luar negeri. Namun, hingga kini belum ada tindak lanjut.

"Ada beberapa tim dari luar, dari swasta, ada yang dari luar negeri yang sempat mengajak penelitian bareng tapi ya belum sampai dilakukan. Kita masih sedikit lah istilahnya. Kita menunjukkan wah ini lithiumnya besar. Maksudnya bisa prospek kalau dieksplor," tambahnya.

Amien mengatakan penelitian ini sudah terjadi sejak lama. Dia menyebut pada tahun lalu, pihaknya telah mengundang Badan Geologi Kementerian ESDM untuk memaparkan hasil penelitiannya.

"Sebenarnya ini sudah, kita sudah mempresentasikan ini berulang-ulang malah. jadi Badan Geologi, kita sudah undang ke ITS April 2021. mereka sudah memaparkan hasilnya dan kita memaparkan hasil kita," kata Amien.

Namun, Amien mengatakan penelitian yang dilakukan Badan Geologi dan ITS berbeda. Jika Badan Geologi menemukan rare earth atau logam tanah jarang (LTJ). pihaknya lebih ke lithium.

"Badan Geologi meneliti istilahnya logam tanah jarang tadi, logam langka. kita menganalisis yang satunya. kita hanya menganalisis lithium lah istilahnya," tambah Amien.

Kendati demikian, Amien mengatakan penelitian ini masih awal. Dia menyebut belum dilakukan penelitian lanjutan soal kandungan lithium di lumpur Sidoarjo.

Amien menambahkan penelitian ini memakan biaya yang tidak sedikit.

"Kalau ITS kan istilahnya hanya penelitian awal saja. kita hanya eksperimen beberapa titik saja sambil untuk melihat hasilnya. nah itu belum bisa kita, sampai jadi belum, kita hanya melihat kandungan lithium dari lumpur," tandasnya.

Sebelumnya, Badan Geologi Kementerian ESDM menemukan fakta baru. Di dalam lumpur tersebut, ditemukan kandungan rare earth element atau logam tanah jarang (LTJ).

Kandungan ini bisa dimanfaatkan untuk sejumlah industri. Mulai industri telekomunikasi, industri komputer, bahan pembuatan baterai kendaraan listrik dan nuklir.

(hil/fat)


Hide Ads