Pasukan Patroli Motor di Banyuwangi langsung tancap gas melakukan imbauan kepada masyarakat dalam pengendalian dan penerapan protokol kesehatan di Desa dan kelurahan. Ini dilakukan untuk mengantisipasi penularan COVID-19 varian Omicron.
Pasukan Pamor Keris dilepas usai Apel Gelar Pasukan Patroli Motor Penegakkan Prokes di Masyarakat (Pamor Keris) di Mapolresta Banyuwangi. Hadir dalam kegiatan tersebut Kapolresta Banyuwangi Kombes Pol Nasrun Pasaribu, Wakil Bupati Banyuwangi Sugirah, Dandim 0825 Letkol Kav Eko Julianto Ramadhan, Danlanal Banyuwangi Letkol Laut(P) Ansori, dan Sekda Kabupaten Banyuwangi Mujiono.
Kapolresta Banyuwangi Kombes Nasrun Pasaribu mengatakan, kegiatan ini dilakukan dalam rangka mencegah penyebaran COVID-19 varian Omicron, yang dalam beberapa hari ini mengalami lonjakan kasus di sejumlah daerah.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Saat ini Polda Jatim bekerja sama dengan Kodam V/Brawijaya membentuk Tim Patroli Bermotor yang diberi nama "Pamor Keris" yang akan dilaksnakan oleh seluruh jajaran TNI polri di wilayah Jawa Timur ," kata Nasrun kepada detikJatim, Senin (24/1/2022).
Adapun tugas dari tim tersebut, lanjut Nasrun, melaksanakan patroli secara rutin dengan sasaran penegakan protokol kesehatan sekaligus juga melaksanakan kegiatan dalam rangka cipta kondisi harkamtibmas di wilayah Jawa Timur.
"Kalau di Banyuwangi mereka akan blusukan ke beberapa desa dan kelurahan. Kembali lagi mengingatkan masyarakat untuk kembali mematuhi protokol kesehatan," pungkasnya.
Dandim 0825 Banyuwangi Letkol Inf Eko Julianto menjelaskan meski di Indonesia penyebaran Omicron masih relatif bisa dikendalikan, namun tanda-tanda kenaikan kasus sudah mulai tampak. Kasus harian saat ini berkisar 800 orang per hari sejak pertama kali masuk ke Indonesia pada tanggal 27 November 2021.
"Menurut epidemiologi diprediksi pada bulan Februari hingga Maret, Indonesia akan mengalami gelombang ketiga pandemi COVID-19. Bahkan di Jawa Timur kasus varian Omicron saat ini mencapai 8 orang yang tersebar di kota Malang, Kota Surabaya dan Kabupaten Malang," katanya.
"Varian Omicron ini perlu kita waspadai karena daya penularannya lima kali lebih cepat dibandingkan dengan varian delta," tambahnya.
Eko menambahkan, berdasarkan assessment Kemenkes, cepatnya penyebaran COVID-19 khususnya varian omicron tersebut setidaknya disebabkan oleh 3 faktor variable. Diantaranya rendahnya penerapan protokol kesehatan seiring dengan melandainya kasus COVID-19; menurunnya kegiatan testing dan tracing kontak erat Covid-19 dan adanya peningkatan mobilitas penduduk khususnya pada saat libur Natal dan Tahun Baru 2022.
Sementara itu, Wakil Bupati Banyuwangi Sugirah menyampaikan ucapan terimakasih atas partisipasi semua pihak terutama dari Polisi, TNI dan masyarakat yang telah dalam upaya penegakan dan disiplin protokol kesehatan.
Pemkab Banyuwangi, kata Sugirah, sangat mendukung kegiatan ini dengan mengerahkan personelnya untuk membantu pihak TNI-Polri dalam rangka upaya preemtif dan preventif penegakan protokol kesehatan masyarakat di wilayah Jawa Timur, khususnya Banyuwangi.
"Kami berharap adanya kegiatan tersebut penyebaran virus COVID-19 dapat dikendalikan sehingga masyarakat dapat menjalankan aktifitasnya dengan aman dan lancar sehingga dapat meningkatkan perkekonomian dan pembangunan nasional," tutupnya.
(abq/iwd)