Prokes di Jatim Disebut Kendor, Petugas Gabungan Gelar Patroli Pakai Motor

Prokes di Jatim Disebut Kendor, Petugas Gabungan Gelar Patroli Pakai Motor

Hilda Meilisa Rinanda - detikJatim
Senin, 24 Jan 2022 13:38 WIB
Patroli prokes dengan motor
Foto: Dokumentasi Humas Pemprov Jawa Timur
Surabaya -

Protokol kesehatan pencegahan COVID-19 di masyarakat Jawa Timur dinilai mulai melonggar. Forkopimda Jawa Timur menyikapi serius persoalan ini. Patroli pun akan kembali diperketat.

Patroli ini bertajuk Pamor Keris atau Patroli Motor Penegakan Protokol Kesehatan di Masyarakat. Nantinya, petugas gabungan akan bergerak menggunakan motor dan menertibkan kembali prokes di masyarakat.

Gubernur Khofifah Indar Parawansa memimpin langsung apel gelar pasukan ini. Khofifah didampingi Pangdam V/Brawijaya Mayjen TNI Nurchahyanto, Kapolda Jatim Irjen Nico Afinta, Pangkoarmada II Laksda TNI Iwan Isnurwanto, serta Pj Sekdaprov Jatim Wahid Wahyudi.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Kita baru saja melaksanakan apel Pamor Keris. Kita berharap bahwa bersama-sama kita akan bisa melakukan penegakan protokol kesehatan. Karena, ketika terjadi pelandaian kasus, ada semacam pelonggaran penegakan prokes yang terjadi di masyarakat," kata Khofifah, Senin (24/1/2022).

Langkah ini, lanjut Khofifah juga untuk mengantisipasi menyebarkan COVID-19 varian Omicron.

ADVERTISEMENT

"Data kemenkes juga menunjukkan bahwa seiring dengan adanya fenomena varian omicron, kita harus kembali mengingatkan masyarakat akan pentingnya penegakan prokes dan itu harus dilakukan di semua lini dan semua level. Maka kami menginisiasi gerakan ini," lanjutnya.

Tak hanya digelar di Surabaya, gerakan Pamor Keris juga serentak dilaksanakan seluruh kabupaten/kota se-Jawa Timur. Harapannya, akan memasifkan upaya penegakan prokes di Jatim.

Di kesempatan ini, Khofifah sempat menyinggung kesiapsiagaan penanganan kedatangan pekerja migran ke Jatim yang harus dilakukan secara mitigatif dan komprehensif.

Pamor keris di JatimGubernur Khofifah Indar Parawansa dan Forkopimda Jatim saat apel Foto: Dokumen Humas Pemprov Jawa Timur

"Tanggal 22 Januari 2022 kemarin ada 129 tenaga migran yang masuk dari ke Jatim dari bandara Juanda. Tangga 26 nanti direncanakan juga akan datang lagi sebanyak 164 orang, kita semua harus siap untuk melakukan karantina dan memberikan layanan pada para tenaga migran," papar Khofifah.

Pada kedatangan pekerja migran rombongan pertama, dari testing yang dilakukan diketahui dua orang terkonfirmasi positif COVID-19. Dua PMI langsung mendapatkan penanganan di RS Haji.

Ia memastikan selain testing, tracing yang masif juga terus dilakukan. Khusus untuk tracing ini, Khofifah meminta semua harus patuh. Pasalnya setiap ada yang terkonfirmasi positif maka kontak erat di lingkungan tersebut harus dilakukan. Tak hanya di sektor tenaga migran tapi juga misalnya di sekolah, perkantoran maupun keluarga.

"Pastikan semua ter-tracing. Sesuai anjuran kemenkes dalam tracing kontak erat minimal untuk satu kasus tracingnya 15 orang, tapi kita di Jatim tracingnya 19 orang setiap kasus," tegasnya.

Selain itu, sebagai antisipasi lonjakan kasus, Khofifah kini juga telah mengaktifkan kembali isoter-isoter. Khofifah pun meminta kerja sama seluruh Tenaga Kesehatan (nakes) dan relawan untuk bisa kembali bersiap-siaga dan membangun sinergitas yang baik.

"Keberadaan isoter harus segera dilakukan reaktivasi, nakes dan relawan juga harus turut disiapkan," pungkasnya.

Dalam apel ini diikuti sebanyak 850 personel, dengan kendaraan sebanyak 102 unit roda dua, 6 unit ambulan, 9 unit vaksinator, 2 unit Mobil masker, 4 unit Mobil COVID-19 hunter, 1 unit Bis vaksinasi, dan 2 unit AWC.

(hil/hil)


Hide Ads