Di wilayah Kabupaten Pati terdapat sebuah objek wisata bernama Sendang Sani. Konon cerita keberadaan sendang itu tidak lepas dari sosok Sunan Bonang dan muridnya. Sepertinya kisahnya?
Sendang Sani berada di Desa Tamansari Kecamatan Pati. Lokasinya tidak jauh dari pusat Kota Pati. Jika ditempuh dengan berkendara sepeda motor hanya sekitar 15 menit.
Kondisi Sendang Sani terpantau sepi. Meski begitu, ada seorang juru kunci yang bernama Sukar. Saat detikJateng berkunjung, Sukar sedang memberi makan seekor hewan bulus di sendang. Sendang itu terdapat seekor bulus yang konon adalah wujud dari murid Sunan Bonang.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Berawal dari Niat Salat Zuhur
Sukar mengatakan keberadaan Sendang Sani tidak lepas dari cerita perjalanan Sunan Bonang menuju wilayah Pegunungan Muria untuk menyebarkan Islam. Saat perjalanan itulah, Sunan Bonang ditemani dua muridnya.
"Waktu itu zaman dulu, zaman Sunan Bonang bersama dua abdi, dua murid, mereka punya tujuan akan menuju ke wilayah Muria untuk siar agama Islam," jelas Sukar kepada detikJateng ditemui di lokasi, Sabtu (11/5/2024).
Sukar mengatakan rombongan ini melakukan perjalanan dari wilayah Bonang menuju ke Gunung Muria. Mereka tiba di wilayah Pati saat tengah hari atau waktunya salat zuhur.
"Mereka berangkat dari Bonang berangkat berjalan kaki, dan waktu berangkat setelah salat subuh berjalan dengan muridnya," jelas Sukar.
"Sampai di sini (wilayah Pati) pukul 12.00 WIB berhenti di sini dan akan melaksanakan salat zuhur waktu itu, dan beliau wudu menyuruh muridnya mencari air untuk wudu," Sukar melanjutkan.
Sunan Bonang pun meminta muridnya untuk mencari air yang digunakan berwudu. Namun, muridnya tidak menemukan air di wilayah Pati tersebut.
"Muridnya mencari air ke sana-kemari tapi waktu itu tidak menemukan air sedikit pun, lalu muridnya bilang sama Sunan Bonang kalau tidak air terus bagaimana," jelasnya.
![]() |
Singkatnya, Sunan Bonang meminta muridnya untuk menancapkan tongkatnya ke tanah. Benar saja, setelah ditancapkan muncul air yang sangat deras dan menjadi sendang.
"Ini coba saja, saya punya tongkat ke mana kamu mau dan dikasih ini, kalau Tuhan meridai keluar airnya bisa untuk wudu, lalu murid Sunan Bonang diberikan tongkat, menancapkan di sekitar ini tak lama kemudian dicabut ternyata waktu itu bisa keluar airnya. Airnya jernih dan banyak sekali," terang Sukar.
Legenda Murid Sunan Bonang Menjelma Jadi Bulus
Lebih lanjut, karena banyaknya airnya yang muncul itu membuat murid Sunan Muria yang bernama Dudo senang. Murid itu bahkan meminum air yang ada di sendang. Dari kisah itu, murid Sunan Bonang yang menyisakan air lalu muncul nama Sendang Sani. Kata Sani kalau bahawa Jawa 'nyisani' kalau bahasa Indonesia Sisa.
"Setelah keluar airnya, muridnya itu merasa haus, karena telah berjalan kaki dari Bonang ke sini, lalu dia memberanikan diri untuk meminum air itu. Setelah diminum masih banyak air keluarnya, sampai banyak air terjadi sendang seperti ini," jelas Sukar.
"Akhirnya (Sunan Bonang) bertanya kepada muridnya, tadi sudah keluar airnya si Dudo tadi minum air ini, sekarang Dudo malah mandi di sendang itu. Akhirnya Dudo naik kok malah kamu tidak mau naik air yang untuk wudu malah kamu minum, lalu begitu kamu telah menyisakan, akhirnya besok kalau ada ramai sendang ini bisa dinamakan Sendang Sani," dia melanjutkan.
Melihat muridnya justru menggunakan air untuk mandi, tanpa sengaja Sunan Bonang berucap jika muridnya mandi seperti bulus. Konon muridnya Dudo itu berubah wujud menjadi bulus.
"Merasa nyaman berenang di kolam itu. Apakah kamu tidak mau naik pengin hidup di situ, itu bukan hidup manusia itu kan seperti bulus, lalu tidak sengaja Sunan bilang seperti itu terkutuk menjadi bulus beneran sampai sekarang," terang Sukar.
Terpisah, staf Dinas Pariwisata Pati Sugiyanto mengatakan wisata Sendang Sani Pati menjadi salah satu andalan di Pati. Sendang Sani dikelola oleh pemerintah daerah.
"Wisata Sendang Sani menjadi destinasi di Pati. Berharap nanti lebih dikenal lagi oleh masyarakat secara luas," tambah dia.
(ams/ams)