Target kunjungan Candi Borobudur selama masa libur Lebaran 2024 tidak tercapai. Namun tak hanya Candi Borobudur, secara keseluruhan jumlah kunjungan wisatawan di Kabupaten Magelang memang mengalami penurunan dibandingkan Lebaran tahun lalu.
General Manager Unit Borobudur Jamaludin Mawardi mengatakan, pihaknya sempat berharap adanya kenaikan 5-6 persen jumlah pengunjung di Candi Borobudur selama libur Lebaran. Pengelola bahkan sudah memiliki prediksi masa ramai pengunjung saat libur Lebaran yakni 8-17 April 2024.
"Target kita selama 10 hari itu 97.400 (pengunjung). Nanti sampai hari terakhir ini (hari ini) mudah-mudahan bisa 80-82 persen untuk target pengunjungnya. (Sampai Selasa) Jumlahnya 68.900 pengunjung," kata Jamal kepada wartawan di sela-sela menghadiri halal bihalal di DPRD Kabupaten Magelang, Rabu (17/4/2024).
"Kalau yang naik ke bangunan candi rata-rata okupansinya 100 persen dari hari pertama. Wisman itu sekitar 8-10 persen (total kunjungan) dari jumlah itu dan mereka naik candi. Selebihnya adalah wisnus (wisatawan nusantara)," sambung Jamal.
Terkait penurunan jumlah kunjungan wisatawan, kata Jamal, sifatnya masih hipotesis. Pihaknya masih mencari referensi (penurunan) apakah memang hanya terjadi di Candi Borobudur atau di destinasi yang lain.
"Beberapa informasi memang di destinasi-destinasi lain tidak sampai terjadi ledakan pengunjung. Itu berdampak juga ke Borobudur tentunya. Kedua, akses saat ini sangat gampang. Orang dari satu kota ke kota lain, tujuannya mudik, ya yang dilakukan adalah pulang ke kampung dulu. Alternatif keduanya baru berwisata," kata dia.
"Hipotesa lain yang bisa saja terjadi khusus di Borobudur ini masih terpengaruh adanya isu pembatasan pengunjung. Sehingga mereka datang, tapi karena tidak mendapatkan kesempatan, akhirnya mereka membatalkan. Saya melihat sendiri. Ini sifatnya masih dugaan yang menyebabkan jumlahnya tidak seperti yang kita prediksikan," katanya.
Selama masa libur Lebaran yang telah ditetapkan kunjungan wisatawan tertinggi tembus 13.700 pada, Selasa (12/4). Kemudian, Sabtu (16/4) mencapai 13.000-an.
"(Faktor cuaca) Itu dalam persentase kecil mungkin juga bisa mempengaruhi. Baru siang, sudah turun hujan. Orang bisa saja terganggu, terhambat dan merubah kunjungannya. Tidak jadi berwisata," ujarnya.
Faktor Cuaca
Dalam kesempatan yang sama, Kepala Dinas Pariwisata, Kepemudaan dan Olah Raga Kabupaten Magelang Mulyanto mengatakan, secara umum memang jumlah kunjungan mengalami penurunan. Diperkirakan jumlah kunjungan mencapai 50 persen.
"Kalau secara umum, memang turunnya (kunjungan) cukup lumayan. Bahkan dari catatan berkurangnya hampir mencapai 50 persen. Oleh karenanya ini merupakan bagian dari kita memang harus berikhtiar, berinovasi, kemudian kolaborasi serta bekerja sama. Karena tentunya tidak sesuai target yang kita harapkan," kata Mulyanto.
"Bahkan Ketep Pass saja yang di Lebaran kemarin (2023) hampir mencapai 31 ribu di tahun ini tidak sampai. Ini menjadi bagian dari ikhtiar kita bersama. Maka kami juga mengajak kepada seluruh komponen masyarakat untuk bareng-bareng berwisata di wilayah Kabupaten Magelang," ujarnya.
"Kalau sampai saat ini ada 120 ribu (pengunjung). Kalau tahun lalu (2023), hampir mencapai 170 ribuan. Penurunannya 40 ribuan. Itu hampir di semua destinasi, se-Jateng sama. Karena kami ketika melihat di laporan dari masing-masing kabupaten/kota itu sama. Mengalami penurunan semuanya," kata Mulyanto.
"(Penyebab penurunan kunjungan) Kalau dari hasil kajian kita, tentu cuaca. Kemarin cuaca juga kurang mendukung, apa yang sudah kita optimalkan ternyata juga ini bersinggungan dengan kehendak masyarakat. Sehingga kita tidak mampu untuk menyesuaikan dengan target," ujar dia.
Sementara itu, Ketua Forum Daya Tarik Wisata (DTW) Kabupaten Magelang, Edwar Alfian menambahkan, secara keseluruhan dari pengelola DTW, pengelola transportasi wisata, bahkan laporan dari teman-teman penginapan ada penurunan.
"Di beberapa yang dikelola, penurunan lebih dari 50 persen. Yang turunnya tidak signifikan Tol Kahyangan, Ketep Pass, Candi Borobudur, saya pikir turunnya nggak terlalu tajam. Di angka 10-20 persen. Tetapi di DTW lain kunjungannya lebih dari 50 persen. Ini nanti menjadi evaluasi ke depan bagi kami selaku pengelola DTW agar kemudian momentum Lebaran ini harapannya bisa lebih menyinergikan teman-teman, mengolaborasikan teman-teman duduk bareng. Bagaimana ketika nanti ada peak season, tidak hanya di musim libur Lebaran, tapi ada libur sekolah, nataru, kita akan lebih siap dan menyiapkan itu semua agar kunjungan di Magelang yang sudah ditetapkan menjadi destinasi pariwisata super prioritas, tidak menurun. Justru nanti akan naik," katanya.
"Yang jelas, Lebaran tahun kemarin (2023) cuaca lebih cerah. Karena basic DTW yang ada di Kabupaten Magelang rata-rata outdoor. Ini yang menjadi persoalan. Karena hujannya sejak pagi (Lebaran sekarang)," pungkasnya.
Simak Video "Video: 36 Biksu Thudong yang Jalan Kaki dari Thailand Telah Sampai di Borobudur"
(cln/apu)