Penemuan Pantai atau Pulau baru Arnavat di Dukuh Deling, Desa Surodadi, Kecamatan Sayung, Demak membuat sejumlah warga penasaran. Warga menjadwalkan kunjungan di hari libur untuk membuktikan kebenaran pulau tersebut.
Seperti halnya Nur Rozi yang datang bersama istrinya menyempatkan berkunjung di hari liburnya. Ia menempuh jarak belasan kilometer dari rumah menuju destinasi alam baru pantai tersebut.
"Ini pertama, penasaran aja lihat dari sosial media katanya ada pantai atau pulau baru," kata Rozi (41) di pangkalan ojek Pantai Arnavat Surodadi (PAS), Sabtu (6/1/2024).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ia sengaja datang saat sore hari lantaran memperkirakan cuaca di wisata tersebut panas. Terlebih dengan akses perahu terbuka nelayan.
"Lebih adem, karena ini kan aksesnya naik perahu. Kalau panas kan gerah," terangnya.
"Iya menikmati waktu libur, ini sama istri," sambungnya.
Terpisah, Kades Surodadi Supriyanto mengatakan bahwa kunjungan wisatawan ke pulau baru tersebut cenderung masih sepi. Namun ia menyebut jumlahnya stabil.
Ia menuturkan bahwa saat malam tahun baru pihaknya menyelenggarakan pagelaran seni wayang dan barongan yang menyita antusias sekitar 1000 orang. Sementara di hari-hari biasa kisaran 25-50 orang.
"Nataru kemarin dari kita dan panitia juga di sana (pantai) memperhatikan keselamatan pengunjung. Malamnya dari RT RW itu pada ngumpul diperkirakan sekitar 1000 orang," terang Supriyanto yang kerap disebut Mbah Suro itu.
"Kalau hari biasa sekitar 25 orang, kalau weekend minimal 50 orang," sambungnya.
Ia memaklumi bahwa wisatawan di pantai baru tersebut relatif sepi lantaran masih belum cukup memadai. Terlebih cuaca hujan dan gelombang air pasang yang tinggi.
Pantauan detikJateng di lokasi, tampak sampah laut dan pasir yang naik ke permukaan pantai Arnavat. Ayunan yang semula di bibir pantai sudah terendam gelombang air pasang yang tinggi.
"Saya memaklumi karena kondisinya masih baru. Sampah kotoran dari laut itu masih banyak," terangnya.
"Karena memang wisata kita adalah penemuan pantai Arnavat, jadi pasir itu menumpuk terus. Sekarang tambah besar tambah besar, jadi sedimentasinya tambah banyak," imbuhnya.
![]() |
Ke depan pihaknya berupaya mengembangkan wisata tersebut meliputi berbagai aspek. Yakni usaha mikro kecil menengah (UMKM) khas desa, sarana dan prasarana, dan infrastruktur lain.
"Jangka dekat kita meningkatkan potensi masyarakat dan juga mengangkat UMKM Desa Surodadi, misalnya bandeng buah mangrove itu pengembangan potensial desa Surodadi," terangnya.
"Jangka pendek ini kita laksanakan membuat kreativitas dari beberapa RW, kita akan adakan dari tokoh masyarakat, pemuda, ibu PKK, membuat tempat persinggahan yang ada di sana. Itu bentuk kepedulian masyarakat terhadap Pantai Arnavat," sambungnya.
Ia menambahkan bahwa pihaknya mengandalkan pembangunan jalan pada pintu masuk objek wisata pantai. Yakni yang merupakan jalan penghubung antar kabupaten.
"Jangka panjangnya kita jalan, kalau sudah dibangun total, itu akses pintu masuknya tetap melebar ke sana. Karena jalan masuk yang sekarang ini adalah jalan penghubung kabupaten. Yaitu jalan antar Kabupaten Semarang, Demak, dan Jepara," terangnya.
"Makanya jalan yang belum baik ini kita masih menunggu dari bupati ataupun dinas dinas terkait untuk membangun akses jalan tersebut," sambungnya.
(cln/cln)