Tak hanya menyediakan satu opsi wisata saja, tetapi di desa ini pengunjung dapat menikmati banyak wisata sekaligus, seperti wisata alam, wisata budaya, wisata religi, wisata kuliner, hingga menjelajahi kebun kopi.
Berikut detikJateng rangkumkan beberapa pesona dari Desa Wisata Tempur dikutip dari jurnal "Strategi Pengembangan Agrowisata Kopi Di Desa Wisata Tempur Kabupaten Jepara" (2021) karya Yudhiet Nur Prasetyo dan I Made Adikampana.
Pesona Desa Wisata Tempur
1. Kebun Kopi
Desa Tempur memiliki kebun kopi yang terletak di ujung desa, tepatnya di lokasi tertinggi dalam wilayah administrasi Dusun Duplak. Memiliki luas 352 hektare kebun ini menjadi sumber penghidupan utama bagi masyarakat setempat.
"Kopi Tempur" merupakan istilah berbagai varietas kopi, termasuk kopi robusta dan arabika, yang ditanam oleh masyarakat lokal di Desa Tempur. Keunikan dari Kopi Tempur terletak pada sedikit ampas yang dihasilkan saat diseduh, dan rasanya yang khas, menjadikannya sebagai pilihan oleh-oleh khas.
2. Situs Sejarah
Selain kebun kopi, Desa Tempur memiliki warisan sejarah berupa candi seperti Candi Angin dan Candi Bubrah di Dusun Duplak. Keberadaan candi-candi ini tidak memiliki catatan tahun pembuatannya.
Selain itu, Desa Tempur juga menyimpan situs sejarah lain, seperti Sumur Batu Lumpang dan Batu Yoni, serta peninggalan megalitikum berupa menhir yang dikenal sebagai Situs Kamunoyoso dan Batu Nawangwulan.
Peninggalan sejarah ini dapat menjadi destinasi wisata edukatif dan area penelitian yang menarik. Namun, karena letak candi yang cukup jauh dari pemukiman dan kurangnya akses kendaraan, pengunjung menghadapi kesulitan untuk mengunjungi situs candi tersebut.
3. Air Terjun dan Sungai
Desa Tempur juga memiliki potensi wisata alam yang menarik, yaitu Air Terjun Grenjengan Kemresek. Keunikan dari air terjun ini terletak pada strukturnya yang bertingkat.
Grejegan Kemresek atau Air Terjun Kemresek menjadi daya tarik pariwisata yang menarik perhatian di Desa Tempur. Pengunjung dapat menikmati keindahan alam, bermain air, dan mengabadikan momen mereka dengan berfoto di lokasi ini.
Selain itu, Desa Tempur memiliki tiga buah sungai yang mengalir dari selatan menuju utara. Sungai tersebut adalah sungai Kaliombo, Sungai Mbolang, dan Sungai Jambu.
Ketiga sungai ini memiliki sumber air yang jernih dan sejuk serta memiliki arus yang cukup deras, sehingga lokasi tersebut dapat dijadikan sebagai wisata adventure berupa wisata rafting atau arum jeram serta wisata pemandian sungai, yang dimana dapat menjadi alternatif wisata.
4. Persawahan dan view
Desa Wisata Tempur menawarkan hamparan sawah seluas 163 hektar dengan bentuk terasering dan pemandangan luas tanaman padi, menciptakan keindahan yang dapat dijadikan destinasi wisata edukasi perdesaan. Pengunjung dapat menikmati pengalaman langsung dalam kegiatan menanam padi dan membajak sawah.
Di samping itu, Desa Tempur juga memiliki sebuah bukit yang dapat dijadikan atraksi wisata, menyuguhkan pemandangan indah dari ketinggian desa. Bukit ini menjadi salah satu daya tarik utama wisata di Desa Tempur.
5. Pendakian Gunung
Desa Tempur berperan sebagai pintu gerbang pendakian ke puncak Gunung Muria dari arah utara. Desa ini menjadi desa terakhir sebelum perjalanan mendaki menuju puncak gunung. Pendaki biasanya singgah di Desa Tempur untuk persiapan sebelum memulai perjalanan mendaki. Puncak pendakian Gunung Muria, yang disebut Puncak Songolikur.
Demikian informasi mengenai pesona Desa Wisata Tempur, hidden gem tersembunyi di pegunungan. Semoga bermanfaat!
Artikel ini ditulis oleh Muthia Alya Rahmawati peserta Program Magang Bersertifikat Kampus Merdeka di detikcom.
(apl/ahr)